Jumat 20 Oct 2023 22:51 WIB

Menko Muhadjir Dorong Pemda Libatkan Pemuda dalam Pembangunan Papua

Banyak putra daerah Papua lulusan kampus ternama di Indonesia bisa diberdayakan.

Diskusi bertema
Foto: Republika.co.id
Diskusi bertema

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Potensi kecerdasan anak muda Papua harus diberdayakan dengan maksimal oleh pemerintah daerah (pemda) untuk terlibat dalam membangun wilayahnya. Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, pemberdayaan generasi muda Papua diyakini dapat menjadi penggerak pembangunan untuk kemajuan Bumi Cenderawasih.

Muhadjir menjelaskan, banyak putra daerah Papua lulusan perguruan tinggi ternama di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk terlibat dalam pembangunan di wilayahnya. "Potensi anak muda Papua harus diberdayakan, banyak sebetulnya anak-anak cerdas yang bisa diberdayakan oleh pemerintah daerah, mereka harus dilibatkan," ujar Muhadjir dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (20/10/2023).

Kalau para pimpinan di Papua mampu menguliahkan anak-anak ke perguruan tinggi ternama atau akademi militer/kepolisian, kata Muhadjir, pemda harus mampu menguliahkan anak masyarakat biasa juga. Dengan begitu manfaatnya bisa dirasakan masyarakat secara luas.

Muhadjir juga menjelaskan, terdapat tiga pendekatan penting yang harus dilakukan dalam mengatasi keterlambatan pembangunan di Papua, yakni budaya, kesadaran, dan sosial. Tiga pendekatan tersebut jauh lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan ‘bunyi-bunyian’ (pendekatan keamanan) yang selama ini dilakukan.

Agenda diskusi tersebut dipandu Asisten Deputi Pemerataan Pembangunan Wilayah Kemenko PMK Ivan Syamsurizal, menghadirkan Sekretaris Utama BPIP Adhianti, pimpinan Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otsus Papua Petrus Waine,  perwakilan Akademisi Universitas Yapis Jayapura Toni Wanggai, perwakilan tokoh agama Papua Leonardus Tumuka, hingga perwakilan tokoh Pemuda Papua Yeri Kulua.

Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi mengatakan, upaya memajukan Indonesia juga perlu dilihat di wilayah Papua. Dia menilai, Papua memiliki hak yang sama untuk maju dan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakatnya seperti daerah lain.

"Karena Indonesia didorong untuk maju, maka Papua juga harus maju, sebagaimana kita berupaya memajukan daerah lainnya," ujar Didik dalam acara seminar nasional bertema 'Menuju Papua Maju' tersebut.

Penjabat Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo menyampaikan, pihaknya menyambut baik upaya yang terus dilakukan oleh pemerintah pusat dalam mendorong pembangunan di wilayah Papua. Apolo mengakui, Papua memerlukan percepatan dalam melakukan pembangunan karena lambatnya pertumbuhan di banyak aspek.

Saat ini, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua dan Papua Barat pada tiga tahun terakhir merupakan yang terendah di Indonesia. Pada 2022, IPM Papua berada di angka 61,39 dan IPM Papua Barat sebesar 65,89. Capaian itu masih jauh di bawah angka IPM nasional yang berada di angka 72,91.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement