REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif CORE Indonesia Muhammad Faisal menilai jelang pemilu 2024, para calon presiden maupun calon wakil presiden perlu melek ekonomi dan berpihak kepada masyarakat. Khususnya, tantangan perekonomian Indonesia ke depan.
"Capres dan Cawapres perlu tau isu dan tantangan Indonesia kedepan khususnya dari sisi ekonomi. Jadi bisa membuat keputusan yang strategis. Kedua bukan cuma tahu dan paham tapi juga punya pemikiran paradigma keberpihakan terhadap masyarakat khususnya yang menengah ke bawah," tegas Faisal, Sabtu (21/10/2023).
Faisal menjelaskan Indonesia punya tantangan ekonomi ke depan yang besar. Apalagi dunia sudah berubah digitalisasi menjadi salah satu tren yang terus berlangsung sampai ke depan.
"Jadi artinya tantangan-tantangan untuk mengantisipasi dan juga memanfaatkan tren digitalisasi ini kan harus dipunyai atau diketahui oleh calon pemimpin baik capres maupun cawapres," kata Faisal.
Para calon juga harus memiliki strategi percepatan pembangunan ekonomi, bukan hanya percepatan pertumbuhan tetapi juga untuk pada kalangan menengah ke bawah. Faisal bahkan menilai, sosok yang sangat tahu program ke depan yang tak hanya harus populis tetapi juga baik untuk pertumbuhan ekonomi perlu didukung.
"Perlu ada wujud nyata dari program yang menjawab akar permasalahan dari sisi pemerataan ekonomi. Nah itu yang perlu dimiliki oleh calon pemimpin," tegas Faisal.
Oleh karena itu, kapasitas dan juga pengalaman menjadi penting di samping juga adalah cara berpikir, paradigma dari seorang pemimpin juga harus melihat dari sisi ekonomi.