Selasa 24 Oct 2023 00:10 WIB

Di Mana Keuangan Syariah di Amerika saat ini?

Solusi keuangan syariah di Amerika sudah ditunggu gebrakannya oleh komunitas Muslim.

Murniati Mukhlisin diundang oleh Guidance College, Houston untuk menjadi salah satu pembicara di The First North American Conference on Islamic Finance.
Foto: Dok. Republika
Murniati Mukhlisin diundang oleh Guidance College, Houston untuk menjadi salah satu pembicara di The First North American Conference on Islamic Finance.

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh: Murniati Mukhlisin, Dosen Institut Tazkia/Pendiri Sakinah Finance dan Sobat Syariah

 

Saya diundang oleh Guidance College, Houston untuk menjadi salah satu pembicara di The First North American Conference on Islamic Finance (Konferensi Pertama Keuangan Syariah di Amerika Utara) di Houston, Texas, USA, 20-21 Oktober 2023. Lima puluh peserta hadir dari Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Pakistan, Türkiye, Sri Lanka, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan dari berbagai kota di Amerika.

Konferensi yang diadakan oleh Guidance College, Houston ini mengajak Institut Tazkia (Indonesia) bersama institusi lain seperti Zaki Financial (USA), Amana Mutual Funds Trust (USA), AAOIFI (Bahrain), Social Sciences University of Ankara (Türkiye), AlHuda Centre of Islamic Banking & Economics (UAE) serta beberapa jurnal seperti Tazkia Islamic Finance and Business Review (Indonesia), International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management (IJIMEFM), dan Journal of Islamic Economics (Türkiye). Kerja sama program ini akan terus berlangsung di tahun selanjutnya dengan Institut Tazkia dalam rangka mengembangkan program internasional yang sudah ada. 

Solusi keuangan syariah di Amerika saat ini sudah ditunggu gebrakannya oleh komunitas Muslim di Amerika, dan tentu saja para pegiat keuangan syariah di seluruh dunia. Walaupun sudah banyak usaha untuk mengembangkan keuangan syariah di sini tapi prestasinya tidak terlalu terdengar misalnya ketika disandingkan dengan Inggris Raya yang menempati posisi 15 terbesar.

Dalam laporan Global Islamic Economics Indicator (GIEI, 2020/2021) yang mencakup 81 negara, Malaysia, Arab Saudi, UEA, Indonesia, dan Türkiye memimpin peringkat tersebut. Pendatang baru yang masuk 15 besar termasuk Inggris dan Kazakhstan. Türkiye dan Singapura masing-masing naik posisi 7 dan 8 hingga mencapai posisi ke-5 dan ke-7 secara keseluruhan.

Aset keuangan syariah global adalah sebesar $3 triliun adapun aset keuangan syariah di Amerika Serikat hanya mencapai $3 miliar. Sedangkan Indonesia mencapai jumlah aset keuangan syariah sebesar Rp 2,400 trilliun atau $160.6 miliar. 

Saya bentangkan hasil penelitian yang berjudul How does Islamic Political Economy Respond to Indonesian Halal Industry? Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peranan ekonomi politik Islam dalam sektor industri halal Indonesia saat ini.

Pembicara lain mengangkat topik antara lain yaitu fintech syariah, regulasi keuangan syariah di Amerika, praktik perencanaan keuangan Islam di Amerika, lembaga dan produk keuangan syariah di Amerika, dan seputar isyu hukum syariah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement