REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat yang menyantap nasi sebagai makanan pokok punya kebiasaan mencuci beras sebelum memasaknya. Namun, masih ada pertanyaan yang sering diajukan di dapur, apakah beras memang perlu dicuci terlebih dahulu?
Jawabannya adalah ya, beras perlu dicuci terlebih dahulu. Dikutip dari laman IFL Science, Kamis (26/10/2023), secara tradisional, beras dicuci untuk menghilangkan debu, serangga, batu-batu kecil, dan serpihan sekam yang tersisa dari proses penggilingan padi.
Ini penting, terutama bagi beberapa wilayah di dunia yang pengolahannya tidak terlalu teliti. Dengan banyaknya penggunaan plastik dalam rantai pasokan makanan, mikroplastik telah ditemukan dalam makanan, termasuk beras. Proses pencucian terbukti membilas hingga 20 persen plastik dari beras mentah.
Sebuah penelitian menemukan bahwa kemasan (kantong plastik atau kertas) tempat beras disimpan bisa memengaruhi kandungan mikroplastik di dalam beras. Para peneliti juga menunjukkan kandungan plastik dalam nasi instan (yang sudah dimasak) ditemukan empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan nasi mentah.
Jika mencuci beras instan terlebih dahulu, konsumen dapat mengurangi jumlah plastik sebesar 40 persen. Beras juga diketahui mengandung kadar arsenik yang relatif tinggi, karena tanaman padi menyerap lebih banyak arsenik seiring pertumbuhannya.
Mencuci beras telah terbukti menghilangkan sekitar 90 persen arsenik yang dapat diakses secara hayati. Studi lain mengamati logam berat lainnya, timbal dan kadmium, ditemukan bahwa pra-pencucian menurunkan kadar semua ini antara 7-20 persen. Karena itu, memang disarankan mencuci beras terlebih dahulu.
Pertanyaan lain, apakah mencuci beras bisa mencegah bakteri? Ternyata, jawabannya adalah tidak. Mencuci beras tidak akan berpengaruh pada kandungan bakteri pada nasi yang dimasak, namun suhu memasak yang tinggi yang akan membunuh semua bakteri.
Menanak nasi tidak membunuh....