Ahad 29 Oct 2023 21:05 WIB

PBSI UIN Jakarta Berikan Penghargaan untuk Budayawan Muslim Ciputat

Sastrawan Putu Wijaya tampil mempersembahkan monolog 'Kemerdekaan'.

Sastrawan Putu Wijaya (tengah) berfoto bersama pada acara penutupan Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional di Aula Student Center UIN Jakarta pada Sabtu (28/10/2023).
Foto: istimewa
Sastrawan Putu Wijaya (tengah) berfoto bersama pada acara penutupan Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional di Aula Student Center UIN Jakarta pada Sabtu (28/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FKIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar tribut untuk budayawan Muslim Ciputat, Jamal D. Rahman.  Acara yang digelar pada Sabtu (28/10/23) di Aula Student Center UIN Jakarta itu sekaligus menjadi penutup rangkaian acara Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) yang digelar sejak 20 Oktober.

‘’PKN menjadi penanda bahwa PTKIN mampu merawat kebudayaan nasional. Semoga kegiatan ini bertahan dan berkelanjutan," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta, Prof. Ali Munhanif, M.A., Ph.D., dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Prof Ali mengapresiasi penuh atas penyelenggaraan PKN di UIN Jakarta. Menurutnya, PTKIN memang perlu berdiri di garda depan atas serbuan budaya globalisasi untuk menjawab apa itu budaya nasional.

Wakil Dekan 3 FITK, Salamah Agung, M.Sc., Ph.D., menyebut prodi PBSI membawa nama harum UIN Jakarta karena telah mengundang sastrawan, budayawan, hingga komunitas budaya dalan rangkaian Ruang Tamu PKN. Ia berharap acara Ruang Tamu PKN bisa menginspirasi prodi-prodi lain dan dimasukkan pada kurikulum sebagai project based learning.

Tribut 

Acara tribut untuk budayawan muslim Ciputat, Jamal D. Rahman, menjadi acara puncak Ruang Tamu PKN yang merupakan kerjasama antara Kemenristekdikti dengan UIN Jakarta. Jamal merupakan sastrawa, penyair, pemimpin redaksi majalah sastra Horison, serta salah satu pengajar di PBSI UIN Jakarta. 

‘’Saya tidak diberitahu akan ada acara persembahan untuk Jamal D. Rahman ini. Padahal ada kegiatan di Kalimantan. Acara tribut ini menjadi surprise bagi saya. Terima kasih yang tak terhingga dan yang paling dalam untuk semuanya,’’ kata Jamal. 

photo
Sastrawan Putu Wijaya membacakan monolog ‘Kemerdekaan’ pada acara penutupan Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional di Aula Student Center UIN Jakarta pada Sabtu (28/10/2023). - (istimewa)

 

Kegiatan ‘Tribute untuk Budayawan Muslim Ciputat’ dibuka dengan doa bersama untuk almarhum Prof. Dr. Azyumardi Azra, M,A, CBE., Prof. Dr. Nurcholis Madjid, M.A. dan sastrawan Danarto yang karyanya dibuat sebagai "Taman Baca" dalam acara Ruang Tamu PKN ini. Doa bersama juga dipanjatkan untuk kesehatan Putu Wijaya dan Jamal D. Rahman yang hadir dan menjadi ikon acara tribute tersebut. 

Selepas doa bersama, Putu Wijaya tampil mempersembahkan monolog "Kemerdekaan". Ia melakukan kritik terhadap orang-orang yang masih ragu untuk mengekspresikan kemerdekaannya sendiri. 

‘’Pelajarilah kemerdekaan itu, renungkan kemerdekaan itu di langit biru. Ke sanalah kamu akan pergi. Setiap ada kesempatan ambil, setiap ada peluang ambil, tapi manfaatkan sebaik-baiknya. Renungkan. Jangan cuma melamun, jangan cuma ngentut, jangan cuma berak, renungkan kemerdekaan itu baru kau bisa memakainya," ucap Putu. 

Bincang budaya dengan tema "Musik, Sastra, dan Kebudayaan Islam" membuat acara semakin semarak. Acara penutupan PKN di UIN Jakarta semakin meriah dengan penampilan Pojok Seni Tarbiyah (POSTAR), kelompok musikalisasi Kemangilodi, penampilan tari Balangga Carika, serta dramatisasi puisi dan cerpen mahasiswa PBSI UIN Jakarta. 

"Tahun ini menjadi spesial karena biasanya di bulan Oktober, kita hanya menyelenggarakan bulan bahasa. Tapi tahun ini, bekerjasama dengan Kemendikbudristek, kita berhasil menjadi tuan rumah Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional. Semoga kegiatan penutup hari ini, dapat dilanjutkan pada tahun-tahun mendatang,’’ ujar Kaprodi PBSI UIN Jakarta, Dr. Ahmad Bahtiar, M.Hum.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement