REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kebakaran dilaporkan meluas hingga kawasan puncak Gunung Merbabu yang meliputi Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Magelang. Hingga hari ketiga terjadinya kebakaran di lereneg gunung Merbabu, lebih dari 800 hektare hutan dan lahan di kawasan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) terbakar.
Sebagian besar hutan dan lahan di lereng gunung Merbabu yang terbakar tersebut berada pada ketinggian di atas 2.000 mdpl, dengan potensi flora atau jenis vegetasi yang terdampak cukup beragam. Pelaksana tugas (Plt) Kepala BTNGMb, Nurpana Sulaksono mengungkapkan, berdasarkan hasil penghitungan BTNGMb sampai dengan Ahad (29/10/2023), luas kawasan hutan dan lahan di lereng gunung Merbabu yang terbakar total mencapai 848, 5 hektare.
Sebagian besar hutan dan lahan yang terbakar tersebut berada di ketinggian di atas 2.000 mdpl dan tersebar di tiga wilayah daerah, yang meliputi Kabupaten Semarang, Kabupaten magelang dan yang terbaru Kabupaten boyolali.
“Dibandingkan dengan hari sebelumnya, yang diperkirakan masih mencapai 4.89,07 hektare, luasan lahan dan hutan yang terbakar sampai hari ini hampir dua kali lipatnya,” kata Nurpana, saat dikonfirmasi di Posko Induk Batur Reaksi Cepat (BRC), Desa Batur.
Ia juga menyampaikan, untuk vegetasi yag terdampak cukup beragam, dari mulai pohon tegakan seperti pinus, puspa, salam, akasia dan lainnya. Sedangkan yang berada pada ketinggian di atas 2.000 mdpl ada sabana, edelweiss, satigi dan juga semak belukar.
Dari pergerakan titik api yang masih terpantau, untuk saat ini cenderung mengarah ke lereng sebelah timur dan lereng sebelah selatan atau telah memasuki wilayah Kabupaten Boyolali. Upaya-upaya yang dilakukan oleh BTNGMb untuk mencegah meluasnya titik api telah dilakukan dengan cara membuat sekat- sekat bakar, yang dimaksudkan untuk melindungi area atau kawasan hutan dan lahan yang belum terbakar.
“Ini yang sekarang sudah dilakukan di lereng gunung Merbabu, di wilayah Gladagsari dan juga di wilayah Selo, Kabupaten Boyolali bersama unsur relawan dan masyarakat,” lanjut Nurpana kepada awak media.
Selain itu, bersama- sama dengan BPBD Provinsi Jawa Tengah bersama dengan tim terpadu penanganan kebakaran di gunung merbabu sedang mengupayakan dukungan pemadaman titik api melalui udara kepada BNPB.
“Saat ini langkah- langkah untuk memadamkan api dari udara (water bombing) ini masih dalam proses dan sedang diupayakan oleh BPBD Provinsi Jawa Tengah. “Mudah- mudahan, kebakaran di lereng gunung Merbabu kali dapat segera tertangani dengan tuntas,” tegas Nurpana.