Selasa 31 Oct 2023 17:42 WIB

4 Kunci Hadapi Persoalan Hidup yang Diajarkan dalam Surat Al Asr    

Allah SWT mengajarkan hamba-Nya untuk bersabar.

Rep: Rossi Handayani / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Berdoa hadapi ujian hidup. Allah SWT mengajarkan hamba-Nya untuk bersabar
Foto: Pixabay
Ilustrasi Berdoa hadapi ujian hidup. Allah SWT mengajarkan hamba-Nya untuk bersabar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Surat Al Asr mengajarkan kepada umat Islam jalan keluar dari keadaan kehilangan dan bagaimana cara mengatasi berbagai persoalan hidup yang dihadap manusia.

وَالْعَصْرِ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ. اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ  

Baca Juga

"Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (QS Al Asr 1-3). Kunci yang disebutkan dalam ayat yang dikutip di atas adalah:

1. Iman kepada Allah SWT

 Keimanan Muslim kepada Allah SWT dan Nabi-Nya ﷺ dan kitab-Nya (Alquran) membuat kita memahami bahwa manusia diberikan kehidupan ini sebagai kesempatan, dan cara untuk mencapai kebahagiaan baik sekarang maupun di kemudian hari, di akhirat. Allah Ta'ala berfirman:  

 ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ  "Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Mahapengampun." (QS Al Mulk ayat 2)

2. Berbuat baik

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 

مَنۡ عَمِلَ صَالِحًـا مِّنۡ ذَكَرٍ اَوۡ اُنۡثٰى وَهُوَ مُؤۡمِنٌ فَلَـنُحۡيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةً‌ ۚ وَلَـنَجۡزِيَـنَّهُمۡ اَجۡرَهُمۡ بِاَحۡسَنِ مَا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ‏

"Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS An Nahl ayat 97).

Jadi secara harfiah, umat berada di sini untuk waktu yang terbatas. Manusia berlomba-lomba berbuat baik, termasuk berbagai amalan yang dianjurkan dalam iman kita. 

Dan semua sifat akhlak indah yang dimiliki Nabi ﷺ. Jadi karakter moral manusia yang baik meliputi kebaikan, kemurahan hati, pengampunan, keadilan, kesetiaan, dan lainnya. 

Baca juga: Daftar Produk-Produk Israel yang Diserukan untuk Diboikot, Cek Listnya Berikut Ini

3. Saling mengajak pada kebenaran 

Kunci ketiga yang disebutkan dalam ayat di atas adalah berpegang pada kebenaran. Kebenaran keimanan kepada Allah SWTT dan firman-Nya dalam Alquran yang memuat sifat-sifat dunia sementara telah disebutkan, kebenaran bahwa di dalamnya terdapat baik dan buruk, dan kamu akan merasakan senang dan sedih. Manusia diingatkan dengan ayat ini: 

وَاِذَا مَسَّ الۡاِنۡسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهٗ مُنِيۡبًا اِلَيۡهِ ثُمَّ اِذَا خَوَّلَهٗ نِعۡمَةً مِّنۡهُ نَسِىَ مَا كَانَ يَدۡعُوۡۤا ااِلَيۡهِ مِنۡ قَبۡلُ وَجَعَلَ لِلّٰهِ اَنۡدَادًا لِّيُـضِلَّ عَنۡ سَبِيۡلِهٖ‌ ؕ قُلۡ تَمَتَّعۡ بِكُفۡرِكَ قَلِيۡلًا ‌‌ۖ اِنَّكَ مِنۡ اَصۡحٰبِ النَّارِ‏

 "Dan apabila manusia ditimpa bencana, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali (taat) kepada-Nya, tetapi apabila Dia memberikan nikmat kepadanya dia lupa (akan bencana) yang pernah dia berdoa kepada Allah sebelum itu, dan diadakannya sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah, "Bersenang-senanglah kamu dengan kekafiranmu itu untuk sementara waktu. Sungguh, kamu termasuk penghuni neraka." (QS Az Zumar ayat 8).

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement