REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Selena Gomez dengan 430 juta pengikut Instagram, akhirnya, angkat bicara mengenai genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina. Namun perkataannya justru dikritik karena Selena memilih berada di posisi netral.
Membuka unggahan Instastory di akun Instagramnya, Selena mengatakan telah istirahat dari media sosial setelah melihat berita horor yang membunuh banyak anak-anak. Tentu ini mengacu pada pembantaian yang dilakukan Israel kepada warga Gaza.
“Saya telah memilih untuk istirahat dari media sosial karena hatiku hancur melihat peristiwa horor, kebencian, kekerasan, dan teror, yang terjadi di dunia,” tulis Selena mengawali, dikutip Selasa (31/10/2023).
“Banyak orang tersiksa dan terbunuh atau aksi kebencian terhadap satu kelompok, ini sangat menyeramkan. Kita harus melindungi semua orang, terutama anak-anak dan hentikan kekerasan demi kebaikan,” tulis dia.
Pelantun “Who Says” itu berpendapat kata-kata dan hastag tidak akan membantu, dan ia meminta maaf atas pendapatnya itu. Ia tidak bisa berdiam diri menyaksikan orang-orang tidak berdosa tersiksa dan hal itu membuatnya sakit hati.
“Aku berharap aku bisa mengubah dunia. Tapi hanya sebuah unggahan tidak akan bisa. Dengan cinta, Selena,” tulis dia mengakhiri unggahan tersebut.
Namun dalam halaman kedua Insta Story-nya, Selena mengunggah foto saudara perempuannya yang masih kecil. “Memiliki seorang saudara perempuan, setiap hari membuatku terasa sakit hati secara tragis. Aku akan lakukan apapun untuk anak-anak dan orang-orang tidak bersalah,” ujar Selena.
Sayangnya, posisi netral Selena justru mendapat kritik dan ia disebut munafik. Mereka mengkritik kalimat Selena yang menyebut ‘Sebuah unggahan tidak akan bisa’, mengacu bahwa hanya unggahan saja tidak akan bisa mengubah dunia.
“Selena Gomez bersikap sangat bodoh saat ini. Dia meremehkan pengikutnya yang banyak dan bersikap munafik. Jika sebuah postingan tidak dapat membantu mengubah dunia, mengapa menyebut dirimu seorang dermawan?? Mengapa memposting tentang kesehatan mental, blm, hak-hak perempuan, pemilu Amerika, dan lain-lain?” tulis akun @parkwood***.
“430 juta pengikut. Ya, sebuah postingan dapat memberikan banyak manfaat bagi Selena Gomez, kamu yang sedang istirahat di media sosial menyebabkan hal ini ‘mempengaruhimu’ tetapi kamu berada di rumah bernilai jutaan dolar sementara orang-orang itu terbunuh. Kamu bahkan tidak bisa membela Palestina. Kamu mengambil sikap ‘netral’ untuk menyelamatkan wajahmu,” tulis akun @dolchi***.
“Pernyataan Selena Gomez pada dasarnya adalah apa yang dia katakan tentang blm pada 2016. ‘Postingan atau hashtag tidak akan mengubah apa pun’, kamu telah menguasai salah satu platform media sosial terbesar dan ini yang kamu lakukan dengannya? Sungguh sebuah lelucon,” tulis akun @indica***.
"Selena Gomez… ini seperti jam dinding, mengapa semua orang ikut mendukung Ukraina dengan tanah mereka dicuri, tetapi tidak dengan Palestina, semua orang seperti bermain jangkrik dan mulai menggaruk-garuk kepala," @natere***.