Selasa 31 Oct 2023 21:55 WIB

Indonesia Ajak Belanda Investasi Hijau dan Berkelanjutan

Belanda merupakan investor Indonesia terbesar dari Eropa.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Menlu RI Retno Marsudi (kanan) dan Menlu Belanda Hanke Bruins (kiri) menyampaikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan bilateral di Gedung Kemenlu, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Menlu RI Retno Marsudi (kanan) dan Menlu Belanda Hanke Bruins (kiri) menyampaikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan bilateral di Gedung Kemenlu, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengundang Belanda untuk menjajaki investasi hijau di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam kunjungan pertama Hanke Bruins Slot sebagai menteri luar negeri Belanda.

"Belanda merupakan investor (Indonesia) terbesar dari Eropa yang menyumbang lebih dari 15,5 miliar dolar AS sejak tahun 2013 dengan peningkatan rata-rata tahunan sebesar 15,8 persen," kata Retno usai pertemuan, Selasa (31/10/2023).

Baca Juga

"Berdasarkan perkembangan positif ini, Indonesia mengundang Belanda untuk menjajaki peluang yang lebih luas termasuk dalam hal investasi hijau," tambah Retno.

Menteri luar negeri mengatakan Indonesia juga menghargai komitmen Belanda dalam mendukung transisi energi, mempromosikan keberlanjutan di Indonesia dan memperkuat kolaborasi dalam pengembangan pelabuhan dan pembangunan kapal berkelanjutan, serta energi surya dan angin (wind farm).

"Dan kedepannya, Indonesia berharap dapat memperkuat kerja sama untuk mengembangkan ekosistem industri semikonduktor di Indonesia," kata Retno.

Dalam kesempatan ini menteri luar negeri Indonesia juga menyambut baik kemajuan positif dari tahap pertama pemulangan benda-benda budaya Indonesia dari Belanda yang ditandai dengan kembalinya empat arca Singasari pada tanggal 17 Agustus 2023.

"Saya juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara lembaga-lembaga dan museum-museum kita, termasuk dalam hal berbagi pengetahuan dan peningkatan kapasitas," kata Retno.

"Saya juga menyampaikan kepada Menteri Hanke bahwa sudah saatnya menjalin kerja sama dialog antar media yang menekankan peran media dalam mempromosikan budaya perdamaian dan toleransi. Juga untuk mendorong program pertukaran pemuda," tambahnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement