Rabu 01 Nov 2023 17:22 WIB

Bendera Nasdem dan PKS Dicopot Jelang Kedatangan Anies, Ini Klarifikasi Satpol PP

Kepala Satpol PP mengeklaim pencopotan tak hanya bendera partai.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus raharjo
Sejumlah simpatisan mengikuti acara senam dan jalan bareng Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah simpatisan mengikuti acara senam dan jalan bareng Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Beredar video di sosial media terkait aksi pencopotan bendera Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kota Bukittinggi. Video ini disebutkan diambil pada Rabu (1/11/2023) hari ini. Dari video yang beredar, terlihat petugas mencopot alat peraga kampanye itu lalu menaikkan ke truk. Bendera-bendera partai tersebut terpancang di taman.

Pencopotan dilakukan personel Satpol PP Kota Bukittinggi. Bendera Nasdem dan PKS banyak dipasang di pinggir jalan Bukitttinggi lantaran malam ini dijadwalkan akan ada kunjungan bakal calon presiden (capres), Anies Baswedan. Anies dijadwalkan ke kota wisata itu dalam rangkaian kunjungannya ke Sumbar selama dua hari.

Baca Juga

 

Kepala Satpol Kota Bukittinggi, Joni Feri, mengatakan penertiban alat peraga kampanye yang dilakukan pihaknya telah sesuai dengan Perda 03 Tahun 2015 tentang trantibum pasal 11 huruf c.

 

“Yang berbunyi setiap orang atau badan dilarang memasang, menempelkan, menggantungkan benda-benda apapun di pohon, di jalur hijau, taman dan tempat umum tanpa izin dari wali kota atau pejabat yang ditunjuk,” kata Joni, Rabu (1/11/2023).

 

Joni menyebut penertiban alat peraga kampanye tidak ada kaitannya dengan kedatangan Anies ke Kota Bukittinggi. “Tidak ada kaitannya betul sekali. (Penertiban dilakukan) seputaran kota fasum lebih banyak di taman-taman kota,” klaim Joni.

Ia menjelaskan penertiban tidak hanya dilakukan terhadap bendera partai seperti dalam video yang beredar. Namun semua yang termasuk yang dilarang di dalam aturan perda.

Dua hari agenda Anies di Sumbar...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement