Kamis 02 Nov 2023 16:45 WIB

10 Kiat Husnul Khatimah

Setiap muslim mendambakan kematian husnul khatimah.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Infografis Ganjaran Besar Orang Berwasiat Sebelum Meninggal. Ilustrasi kebaikan
Foto: Republika.co.id
Infografis Ganjaran Besar Orang Berwasiat Sebelum Meninggal. Ilustrasi kebaikan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setiap muslim mendambakan kematian yang baik, husnul khatimah. Ada beberapa hal yang dapat dikerjakan seorang muslim untuk meraihnya.

Melalui pesan Telegram Ustadz Najmi Umar Bakkar mengungkapkan 10 kiat agar meraih husnul khatimah, berikut di antaranya:

Baca Juga

(1). Benarnya aqidah dan ibadah, di atas keikhlasan, tdk berbuat syirik, mengikuti syariat yang telah Nabi ﷺ ajarkan serta contohkan (QS. Fushsilat ayat 30)

(2). Senantiasa bertaubat dari dosa dan maksiat, dan tidak menjadikan maksiat sebagai amal yang terus-menerus menjadi kebiasaan. Memiliki hati yang bersih dan akhlak yang mulia.

(3). Selalu berbaik sangka kepada Allah

"Tidak akan terkumpul dua rasa ini (rasa takut dan harap) dalam hati seseorang pada kondisi seperti ini (sakaratul maut), melainkan Allah pun akan memberikan apa yang ia harapkan serta memberikan rasa aman dari apa yang ia takuti" (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, hadits Anas bin Malik, Shahiihut Targhiib no. 3383)

(4). Senantiasa beramal shalih yang telah dikhususkan dalilnya, di antaranya :

"Sesungguhnya sedekah benar-benar akan memadamkan kemurkaan Rabb (Allah) dan dapat mencegah kematian yang buruk (yaitu su'ul khatimah)" (HR. At-Tirmidzi no. 664, hadits dari Anas bin Malik, lihat ash-Shahiihah no. 1908)

"Malam ini Rabbku telah mendatangiku, kemudian ia menyebutkan suatu hadits sampai ia pun bersabda, Dia berfirman kepadaku : "Wahai Muhammad, tahukah engkau dalam urusan apakah para Malaikat di langit itu berselisih ?" Aku menjawab : "Ya, dalam urusan derajat dan kafarat, melangkahkan kaki menuju shalat jamaah, menyempurnakan wudhu dalam keadaan dingin, menunggu untuk shalat sesudah shalat. Barangsiapa yang telah menjaganya maka dia hidup dalam kebaikan dan mati pun dalam kebaikan, dan dosa-dosanya (bersih) sebagaimana hari saat dia dilahirkan oleh ibunya" (HR. At-Tirmidzi, hadits dari Ibnu Abbas, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 302)

(5). Beramal shalih secara umum

"Berbagai perbuatan baik menghindarkan seseorang itu dari kematian yang buruk, bencana dan kehancuran" (HR. Al-Hakim, hadits dari Anas, lihat Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no. 3795)

(6). Banyak mengingat kematian serta tidak berlebihan dalam mencintai dunia

(7). Berdoa supaya tidak dikuasai oleh syaithan ketika saat menjelang ajal

أَللّٰهُمَّ اِنّي اَعُوْذُ بِكَ اَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَان عِنْدَ المَوْت

".......Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari gangguan syaithan pada saat akan meninggal dunia....." (HR. An-Nasaa'i dan al-Hakim, hadits dari Abi Yasar, Shahiihul Jaami' no. 1282)

(8). Berdo'a minta husnul khatimah

أَللّٰهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ وَلَا تَخْتِمْ عَلَيْنَا بِسُوْءِ الْخَاتِمَةِ

"Ya Allah, akhirilah hidup kami dengan husnul khatimah dan janganlah engkau akhiri hidup kami dengan su’ul khatimah"

(9). Membaca doa sayyidul istighfar

"Barangsiapa yang mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu dia wafat pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia pun termasuk penghuni Surga. Barangsiapa yang membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu wafat sebelum masuk waktu pagi, maka dia termasuk penghuni Surga" (HR. Bukhari no. 6306 dan 6323, hadits dari Syaddaad bin Aus)

(10). Membaca do'a ini sebelum tidur

"Jika engkau akan tidur, maka wudhulah sebagaimana wudhumu untuk shalat, lalu berbaringlah di sisi kananmu, kemudian bacalah :

أَللّٰهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ

"Ya Allah aku serahkan diriku kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku telah serahkan urusanku kepada-Mu dan aku sandarkan punggungku kepada-Mu, karena rasa harap dan takut kepada-Mu. Tidak ada tempat perlindungan dan juga keselamatan dari (ancaman siksa)-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada Kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus". Jika malam itu engkau mati, maka engkau mati di atas fitrah dan jadikanlah ia ucapanmu yang terakhir" (HR. Bukhari no. 6315 & Muslim no. 2710, hadits dari al-Baraa' bin 'Aazib)

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement