Kamis 02 Nov 2023 19:48 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas Paslon dan Parpol Versi PatraData

PDIP unggul meski Prabowo-Gibran juga teratas.

Parpol peserta Pemilu 2014.   (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Parpol peserta Pemilu 2014. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Lembaga Survei PatraData, Kamis (2/11/2023), merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas capres/cawapres dan partai politik. Hasil survei menyebutkan Prabowo-Gibran sebagai duet capres-cawapres yang memiliki elektabilitas tertinggi, dengan angka 43,9 persen. Disusul Ganjar-Mahfud 26,9 persen dan Anies- Muhaimin 18,1 persen. Ada 11,1 persen responden yang memilih tidak tahu/ tidak jawab.

Elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden ini, tidak jauh beda dengan peta elektabilitas calon presiden.

Baca Juga

Prabowo Subianto yang mengantongi angka 42,4 persen sukses mengungguli Ganjar Pranowo 26,6 persen dan Anies Baswedan 19 persen.

Pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum, ternyata berdampak terhadap peta elektabilitas masing-masing pasangan.

Elektabilitas Prabowo-Ganjar naik dari angka 33,9 persen di awal Oktober (sebelum pendaftaran ke KPU) menjadi 43,9 persen di akhir oktober, atau setelah mendaftar ke KPU. Naik 10 persen.

Sementara Ganjar-Mahfud yang pada awal Oktober mengantongi elektabilitas 30,1 persen, turun menjadi 26,9 persen di akhir Oktober, atau setelah pendaftaran ke KPU.

Anies-Muhaimin, meski tidak terlalu signifikan, naik 0,5 persen dari awal oktober 17,6 persen menjadi 18,1 persen di akhir Oktober.

Survei nasional PatraData yang dijalankan pada 25-30 Oktober 2023, melibatkan 1.220 responden melalui wawancara telepon.

Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error atau MoE) ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional di Indonesia. Quality control dilakukan dengan menelpon ulang responden/ call back sebanyak 20 persen dari total sampel.

Sementara, elektabilitas partai politik (parpol), masih menempatkan PDI Perjuangan berada di atas angin.

PDIP unggul dengan 20,8 persen," ujar Manajer Riset PatraData Research Consulting, Rezki Adminanda.

Sementara, terdapat 8 parpol lain yang mencatatkan elektabilitas di atas angka ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen.

Akan tetapi, angka yang masih cukup besar atau mencapai belasan persen hanya diperoleh satu parpol, sementara sisanya hanya mencatat elektabilitas di bawah 10 persen.

"Ada Partai Gerindra 18,9 persen, Golkar 6,6 persen, PKB 6,5 persen, PKS 6,2 persen, Nasdem 4,7 persen, PAN 4,5 persen, Demokrat 4,4 persen, dan PSI 4,2 persen," ujar Rezki.

Sementara elektabilitas 9 partai lainnya yang tercatat sebagai peserta Pemilu Serentak 2024, angkanya di bawah 4 persen alias terancam tidak memenuhi parliamentary threshold.

"Dimulai dari PPP (3,6 persen), secara berurut yaitu Perindo, Gelora, Ummat, PBB, PKN, Buruh, Garuda, Hanura, masih berada di bawah angka ambang batas parlemen, yaitu 4 persen," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement