REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perusahaan kecerdasan buatan (AI) baru Elon Musk, xAI, akan merilis chatbotnya kepada pelanggan paket Premium+ X senilai 16 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 249.425 per bulan setelah keluar dari versi beta. Sistem yang disebut Grok ini diposisikan untuk menjadi pesaing ChatGPT OpenAI dan mulai diluncurkan ke sekelompok pengguna terpilih akhir pekan ini.
Dilansir Engadget, Senin (6/11/2023), Musk membagikan beberapa tangkapan layar AI percakapan di X, dan mengonfirmasi bahwa tanggapannya sayangnya akan sarat dengan humor tipe Musk. CEO tersebut juga lebih jauh memuji kemampuannya dibandingkan dengan kompetitor.
Dia memuji kemampuannya itu dengan menulis di akun Twitternya, “Grok memiliki akses real-time ke informasi melalui platform X, yang merupakan keunggulan besar dibandingkan model lainnya.”
Belum ada batas waktu publik kapan versi beta akan keluar, tetapi Musk mengatakan itu “akan tersedia untuk semua pelanggan X Premium+” ketika sudah tersedia.
Komentar tersebut bertepatan dengan waktu konferensi pengembang pertama dari perusahaan saingannya OpenAI, yang didirikan bersama Musk dan tetapi menjadi dewan direksi hingga 2018, pada 6 November. ChatGPT OpenAI memiliki harga 20 dolar AS atau sekitar Rp 311.782 per bulan untuk digunakan.
Sebelumnya, rumor tentang usaha AI baru Musk, xAI, telah terdengar selama berbulan-bulan. Musk meluncurkan model pertamanya pada Sabtu (4/11/2023). Ini adalah fase beta, karena dirilis hanya untuk “grup terpilih”, meskipun pria itu tidak merinci apa saja yang masuk ke dalam proses seleksi.
Pria berusia 52 tahun ini membuat janji-janji besar tentang AI-nya, dengan mengumumkan bahwa “dalam beberapa hal penting, ini adalah yang terbaik yang ada saat ini”. Ini akan bersaing dengan penawaran besar-besaran dari OpenAI, Google, Meta, dan banyak lainnya, jadi kita akan melihat “hal penting” apa yang menjadikannya yang terbaik yang ada saat ini.
Janji-janji besar ini dimulai sejak awal penggunaan xAI, karena tujuan sebenarnya dari xAI adalah “untuk memahami sifat sebenarnya dari alam semesta.” Itu jauh dari bertanya kepada chatbot di hotel mana Anda akan menginap atau apa yang bisa Anda masak dengan dua mentimun dan sekantong bayam.
Musk memiliki serangkaian masalah yang tak ada habisnya akhir-akhir ini, termasuk penjualan Tesla yang lesu dan, Anda tahu, seluruh masalah Twitter, jadi kita akan lihat apakah dia berhasil mengungkap sifat sebenarnya dari kenyataan.
Waktunya di sini sepertinya bukan suatu kebetulan. Musk berbicara pekan ini di KTT Keamanan AI Inggris Raya (UK) yang pertama, di mana Inggris Raya (UK) dan AS sama-sama mengumumkan investasi pada pagar pembatas AI. Selain itu, OpenAI mengadakan DevDay pertamanya pada 6 November, sehingga Musk mungkin ingin mengambil alih kendali perusahaan.
Kedua perusahaan tersebut bukan hanya saingan, namun Musk sebenarnya adalah anggota dewan awal di OpenAI bersama Sam Altman pada tahun 2015 sebelum perselisihan yang menyebabkan divestasi cepat.