Senin 06 Nov 2023 09:04 WIB

Lansia Masih Keluhkan Sesak Napas dan Batuk Dampak Kebakaran Merbabu

Mereka yang masih mengeluhkan gangguan kesehatan belum bisa beraktivitas di ladang.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Agus raharjo
Api membakar lahan Gunung Merbabu terlihat dari Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (28/10/2023). Titik awal kebakaran di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merbabu itu bermula pada Jumat (27/10) sore di wilayah Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dan kini menjalar ke wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sementara itu relawan gabungan bersama TNI/Polri dan Pemadam Kebakaran terkendala proses pemadaman api karena medan yang berat serta kondisi perubahan angin yang tidak dapat diprediksi.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Api membakar lahan Gunung Merbabu terlihat dari Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (28/10/2023). Titik awal kebakaran di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merbabu itu bermula pada Jumat (27/10) sore di wilayah Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dan kini menjalar ke wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sementara itu relawan gabungan bersama TNI/Polri dan Pemadam Kebakaran terkendala proses pemadaman api karena medan yang berat serta kondisi perubahan angin yang tidak dapat diprediksi.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN--Warga di sejumlah dusun di lingkungan Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, mengaku masih merasakan dampak kebakaran hutan Gunung Merbabu. Mereka masih mengeluhkan gangguan kesehatan setelah sebelumnya sempat terdampak asap tebal akibat kebakaran hutan gunung Merbabu yang terjadi pada 27-29 Oktober 2023 lalu.

"Umumnya gangguan batuk dan sesak napas yang dialami oleh warga lanjut usia (lansia)," tutur Ketua Karang Taruna Dusun Ngaduman, Yoel Teguh Santoso kepada Republika.co.id, Senin (6/11/2023).

Baca Juga

Guna membantu menangani mereka, jelasnya, Karang Taruna Dusun Ngaduman bersama Yellow Clinic Semarang melaksanakan layanan kesehatan gratis, akhir pekan kemarin. Sedikitnya 100 warga lansia mendapatkan layanan kesehatan lanjutan atas gangguan kesehatan yang masih dialami oleh warga terdampak kebakaran gunung Merbabu ini.

"Berdasarkan pendataan kami, mereka merupakan warga Dusun Ngaduman, Dusun Nglelo serta warga Dusun Gedong, Desa Tajuk," ujarnya.

Layanan kesehatan ini, lanjutnya sebagai antisipasi atas keluhan warga lansia. Sehingga akses layanan kesehatan didekatkan kepada masyarakat di dusun tertinggi di Kecamatan Getasan ini. "Apalagi, selama ini jika ada warga kami yang sakit, akses layanan kesehatan hanya bidan desa atau ke Puskesmas Jetak yang harus ditempuh 1 jam perjalanan," ujarnya.

Salah seorang warga Dusun Ngaduman, Ngatinem (61 tahun) yang dikonfirmasi mengakui, masih merasakan sesak napas dan badannya juga masih terasa linu- linu. Bahkan pada saat batuk, wanita paruh baya ini juga masih mengeluhkan nyeri yang sangat terasa di bagian dada hingga terkadang pernapasannya juga masih terasa berat.

Kemarin, lanjut Ngatinem sudah diperiksa oleh dokter dan sudah diberi obat- obatan. "Dokternya menyarankan walaupun sekarang sudah aman dari asap, kalau keluar rumah harus tetap pakai masker, untuk jaga diri," ujarnya.

Ihwal gangguan kesehatan yang umumnya masih dikeluhkan para lansia tersebut dibenarkan oleh koordinator tim medis Yellow Clinic Semarang, dr Rian Geri. Gangguan kesehatan yang dimaksud antara lain, sesak napas, dada nyeri, dan batuk. Sebagian juga mengeluhkan badan masih berat untuk beraktivitas.

Dengan keluhan-keluhan gangguan kesehatan tersebut, menurutnya masih sangat dekat hubungannya dengan dampak asap tebal akibat kebakaran beberapa waktu lalu. "Dari pemeriksaan kesehatan yang dilakukannya, sejumlah lansia didapati juga mengalami hipertensi, yang dimungkinkan juga dampak dari kondisi kesehatan yang dialami," kata Geri.

Sementara itu, Ketua Yellow Clinic, Hani Hapsari Ramayana menyampaikan, pengobatan dan layanan kesehatan gratis di Dusun Ngaduman untuk membantu warga yang terdampak kebakaran di gunung Merbabu. Terlebih sebagian warga di tiga dusun terampak kebakaran Gunung Merbabu hingga saat ini masih ada yang belum sepenuhnya bisa melaksanakan kembali aktivitas di ladang.

"Kegiatan bakti sosial seperti yang di wujudkan di Desa Tajuk ini juga sudah sering kami lakukan guna membantu masyarakat, di Jawa Tengah lainnya," ujar Hani.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement