REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Perdana Menteri Portugal, Antonio Costa, mengundurkan diri di tengah penyelidikan dugaan pelanggaran yang dilakukan pemerintahannya dalam mengelola proyek tambang lithium dan hidrogen. Costa mengumumkan keputusan ini dalam pidato yang disiarkan televisi usai bertemu Presiden Marcelo Rebelo de Sousa.
Costa mengatakan nuraninya bersih, tapi ia tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai perdana menteri. Sebelumnya, jaksa menjadikan Menteri Infrastruktur Joao Galamba sebagai tersangka dan menangkap kepala staf Costa.
Oposisi mendesak pemerintah segera mundur. Costa mengatakan ia sepenuhnya "bersedia bekerja sama" dengan sistem peradilan setelah jaksa mengatakan ia juga target penyelidikan.
"Martabat fungsi perdana menteri tidak sesuai dengan kecurigaan apa pun terhadap integritasnya, perilaku baiknya dan apalagi kecurigaan apa pun terhadap praktik pelanggaran hukum," kata Costa pada wartawan, Senin (7/11/2023).