Sejumlah awak Kapal Ikan Indonesia (KII) yang diduga melakukan kegiatan pengangkatan Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) dihadirkan dalam rilis hasil operasi Kapal Pengawas KKP Hiu 11 di Stasiun PSDKP, Sungai Rengas, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (8/11/2023). Kapal Pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Hiu 11 menangkap tiga kapal ikan Indonesia dan 44 ABK yang diduga melakukan pengangkatan BMKT secara ilegal berupa 1.218 keping tembikar kuno peninggalan Dinasti Song dari abad 10 hingga 13 Masehi di perairan laut sekitar Pulau Pengikik dan laut sekitar Pulau Tambelan. (FOTO : ANTARA FOTO/Jessica Wuysang)
Ribuan keping tembikar kuno peninggalan Dinasti Song ditampilkan dalam rilis hasil operasi Kapal Pengawas KKP Hiu 11 di Stasiun PSDKP, Sungai Rengas, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (8/11/2023). Kapal Pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Hiu 11 menangkap tiga kapal ikan Indonesia dan 44 ABK yang diduga melakukan pengangkatan Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) secara ilegal berupa 1.218 keping tembikar kuno peninggalan Dinasti Song dari abad 10 hingga 13 Masehi di perairan laut sekitar Pulau Pengikik dan laut sekitar Pulau Tambelan. (FOTO : ANTARA FOTO/Jessica Wuysang)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, KUBU RAYA. -- Sejumlah awak Kapal Ikan Indonesia (KII) yang diduga melakukan kegiatan pengangkatan Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) dihadirkan dalam rilis hasil operasi Kapal Pengawas KKP Hiu 11 di Stasiun PSDKP, Sungai Rengas, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (8/11/2023).
Kapal Pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Hiu 11 menangkap tiga kapal ikan Indonesia dan 44 ABK yang diduga melakukan pengangkatan BMKT secara ilegal berupa 1.218 keping tembikar kuno peninggalan Dinasti Song dari abad 10 hingga 13 Masehi di perairan laut sekitar Pulau Pengikik dan laut sekitar Pulau Tambelan.
sumber : ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
Advertisement
Ikuti Whatsapp Channel Republika
