REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan kecerdasan buatan milik Elon Musk, xAI, meluncurkan bot 'Grok' pada akhir pekan lalu.
Peluncuran Grok menimbulkan sedikit kritik terhadap pesaing, sekaligus pengakuan xAI bahwa Grok masih dalam tahap awal. Namun, xAI mengatakan bot akan menjawab pertanyaan pedas yang ditolak oleh sebagian besar sistem AI lainnya, demikian dilansir Fortune, awal pekan ini.
Hal itu berbeda dengan pesaing Grok lain. Misalnya ChatGPT yang sempat mengatakan kepada Fortune, pihaknya tidak akan menjawab pertanyaan terkait bias atau propaganda politik, teori konspirasi, atau konten tidak masuk akal.
Pengumuman dari xAI tersebut juga mengklaim Grok-1—mesin yang menggerakkan layanan ini—mengungguli banyak pesaingnya dalam tahap pengujian. xAI mengatakan Grok diberi soal kata matematika, tugas kode Python, dan pertanyaan pilihan ganda multidisiplin, dan hasil yang dipublikasikan tampaknya menunjukkan Grok melampaui ChatGPT-3 dan Pi's Inflection-1.