REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap manusia akan mempertanggung jawabkan segala amalnya pada hari kiamat. Pada hari itulah, orang-orang kafir menyadari bahwa keraguan mereka terhadap hari kiamat adalah kesalahan besar.
لِيُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي يَخْتَلِفُونَ فِيهِ وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّهُمْ كَانُوا كَاذِبِينَ
Artinya: "Agar Allah menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu, agar orang-orang kafir itu mengetahui bahwasanya mereka adalah orang-orang yang berdusta," (An Nahl ayat 39).
Itulah di antara hikmah adanya hari akhir, yang mengukuhkan kebenaran para nabi dan rasul yang pernah mengabarkan pada manusia tentang keberadaan yaumul fashl, hari bagi manusia dimintai pertanggungjawaban atas amal-amal mereka di hadapan kekuasan Allah SWT.
Begitulah Allah SWT mengganjar di antara ciptaanNya pada hari kiamat. Allah menegakan keadilan bagi orang-orang yang pernah dizalimi dan Allah menegakan hukuman bagi orang-orang yang berbuat zalim. Maka apa yang terjadi di hari akhir menjadi balasan akan apa yang dilakukan di dunia.
Tak ada keraguan bahwa hari kiamat merupakan hari pembalasan. Mengganjar orang-orang yang beriman dengan amalnya dan menghukum orang-orang kafir akan kesalahan yang dilakukannya dengan apa yang pantas diterima.
Lihat halaman berikutnya >>>