REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Disebutkan bahwa zanjabil sebagai pelezat minuman ahli surga, sementara salsabil sebagai mata airnya.
Dalam terjemahan Alquran dari Surat Al-Insan Ayat 17, disebutkan jahe sebagai campuran minuman para ahli surga.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَيُسْقَوْنَ فِيْهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيْلًاۚعَيْنًا فِيْهَا تُسَمّٰى سَلْسَبِيْلًا
Wa yusqauna fīhā ka'san kāna mizājuhā zanjabīlā(n). ‘Ainan fīhā tusammā salsabīlā(n).
Artinya: "Di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe (yang didatangkan dari) sebuah mata air (di surga) yang dinamakan Salsabil." (QS Al-Insan ayat 17-18)
Tak ada kesepakatan dari manakah tanaman jahe berasal. Sebagian berpendapat jahe berasal dari India, ada pula yang percaya tanaman dengan julukan Zingiber officinale Rosc ini berasal dari Republik Rakyat Tiongkok Selatan.
Penyebaran jahe dari India termasuk komoditas rempah yang diminati ketika itu, hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, dan Timur Tengah. Tanaman ini populer pada masa kolonialisme karena efek rasa hangat dan pedas yang dihasilkan dari tanaman ini. Tanaman ini pun dengan cepat populer di Eropa.
Ternyata, jahe adalah tanaman obat dan berkhasiat yang diabadikan Alquran. Ada banyak manfaat jahe bagi kesehatan.
BACA JUGA: Israel, Negara Yahudi Terakhir dan 7 Indikator Kehancurannya di Depan Mata
Di antaranya Jahe berfungsi untuk mengembalikan metabolisme tubuh, memberikan efek kehangatan, penangkal masuk angin dan lainnya.
Aroma dan rasanya yang khas bahkan juga kerap dijadikan sebagai pelengkap masakan. Tak heran, seperti diungkap oleh Abu Nu’aim dalam ath-Thibb an-Nabawi, Rasulullah SAW sangat suka ketika mendapatkan hadiah satu bejana jahe dari Raja Romawi.
Para ahli surga kelak akan disuguhi minuman yang dicampur dengan jahe, sehingga minuman itu terasa nikmat dan menyegarkan. Sebagian ulama berpendapat bahwa zanjabil itu merupakan sebuah mata air yang terdapat di surga yang dinamai atau yang sifatnya adalah salsabil yang mengalir di kerongkongan dengan mudah.