REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat mengembangkan potensi pulau-pulau di daerah itu menjadi kawasan wisata dengan konsep mengarah kepada konservasi, salah satunya di Pulau Pandan.
"Untuk mengembangkan wisata konservasi di Pulau Pandan ini, kita tidak berjalan sendiri, tetapi akan dibantu oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui hibah," kata Wali Kota Padang, Hendri Septa di Padang.
Ia menyebut Pemkot Padang dan KKP telah mengagendakan untuk mengunjungi Pulau Pandan pada 11 November 2023, guna memastikan arah pengembangan ke depan. Menurutnya wisata konservasi memang cocok untuk Pulau Pandan karena vegetasi hutan di pulau itu masih terawat juga menjadi tempat bagi penyu untuk bertelur.
Pulau Pandan juga memiliki daya tarik lain berupa bekas benteng Belanda yang masih tersisa di sana. Konon, pulau itu pernah menjadi tempat berlabuh untuk kapal Belanda.
Hendri Septa mengatakan dengan pengembangan wisata pulau itu, maka destinasi wisata di Kota Padang menjadi semakin lengkap. "Kita memang memiliki visi untuk mewujudkan konsep wisata terpadu sehingga saat berkunjung ke Kota Padang, wisatawan bisa menikmati banyak destinasi yang jaraknya tidak terlalu berjauhan," katanya.
Pulau Pandan merupakan salah satu pulau yang terletak sekitar 22,5 km dari kawasan Muaro Padang yang ditempuh sekitar 30 menit menggunakan kapal dengan mesin 2 x 85 PK.
Pulau tersebut termasuk pulau kecil yang tidak memiliki penghuni dengan luas sekitar 8 hektare. Sebagian pulau terutama bagian selatan dan utara masih ditumbuhi vegetasi hutan yang cukup lebat.
Pulau Pandan juga memiliki pantai yang cukup landai dengan pasir putih yang halus. Pantai itu sekaligus menjadi tempat bagi penyu untuk bertelur.