REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP berkomitmen menyelesaikan pembangunan Bank Syariah Indonesia (BSI) Tower dalam waktu 18 bulan ke depan. Artinya, BSI Tower bisa beroperasi penuh pada Mei 2025.
"Pekerjaan konstruksi BSI Tower ditargetkan selesai dalam waktu 18 bulan," ujar Direktur Utama PT PP Novel Arsyad saat groundbreaking BSI Tower di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Novel menyampaikan BSI Tower yang terletak tepat di depan Monumen Nasional (Monus) memiliki 22 lantai area kantor, satu lantai basement, dan sembilan lantai podium parkir. Novel menyebut gedung ini akan menjadi simbol bank syariah terbesar di dunia.
Novel menjelaskan BSI Tower juga akan dilengkapi dengan masjid, ballroom, meeting room, food hall, dan connecting bridge yang menghubungkan Menara Danareksa dengan BSI Tower. Hal ini menjadikan kompleks pusat keuangan yang terintegrasi secara seamless dengan Kementerian BUMN.
"Gedung BSI merupakan Identical Twin dari Menara Danareksa yang juga merupakan hasil karya PT PP, dengan lokasinya yang berada di jantung ibu kota gedung BSI menjadi satu rangkaian ruang yang berdampingan dengan BUMN untuk dapat terintegrasi dalam pengurusan hal terkait financial economy," ucap Novel.
Novel menyampaikan pembangunan dan pengembangan BSI Tower menggunakan skema Build Operate Transfer (B.O.T) dengan masa konsesi 30 tahun. Gedung tersebut akan berdiri di lahan seluas kurang lebih 5.736 meter persegi.
"BSI berharap nantinya BSI Tower bisa menjadi simbol kebangkitan bank syariah di dalam negeri yang mengacu pada semangat ekonomi syariah berkelanjutan. Oleh karenanya, BSI pun terus melakukan upaya-upaya dan langkah-langkah untuk meningkatkan literasi, inklusi, dan penetrasi perbankan syariah nasional," kata Novel.