Jumat 10 Nov 2023 13:13 WIB

SpaceX Kembali Luncurkan Kargo ke Stasiun Luar Angkasa, NASA TV Tayangkan Siaran Langsung

SpaceX meluncurkan misi pasokan kargo ke-29 ke ISS.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
SpaceX meluncurkan misi pasokan kargo ke-29 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Jumat (10/11/2023).
Foto: Malcolm Denemark/Florida Today v
SpaceX meluncurkan misi pasokan kargo ke-29 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Jumat (10/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---SpaceX meluncurkan misi pasokan kargo ke-29 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Jumat (10/11/2023). Misi kargo robotik SpaceX ini adalah CRS-29 yang telah diizinkan untuk lepas landas. Misi ini akan diluncurkan dengan Falcon 9 dari Launch Complex 39A di Kennedy Space Center di Florida, Amerika Serikat (AS).

Peluncuran tersebut juga dapat disaksikan dalam siaran langsung saat pesawat luar angkasa kargo Dragon lepas landas di NASA TV. Misi CRS-29 membawa eksperimen ilmiah dan demonstrasi teknologi yang penting, termasuk peralatan komunikasi optik dan instrumen untuk mengukur gelombang atmosfer. Berikut beberapa eksperimen ilmiah menarik di stasiun luar angkasa.

Baca Juga

Dikutip dari Indian Express, Jumat (10/11/2023), NASA mengirimkan Disfungsi, Adaptasi, dan Pemulihan Sinyal Ovarium dan Estrogen yang Diinduksi Penerbangan Luar Angkasa ke orbit pada CRS-29. Meskipun namanya mungkin unik, eksperimennya cukup menarik. Penelitian ini berupaya untuk lebih memahami dampak penerbangan luar angkasa, tekanan nutrisi dan lingkungan dari luar angkasa terhadap ovulasi dan apa dampaknya pada kerangka. Menurut NASA, hasil penelitian ini dapat membantu meningkatkan bone health di Bumi.

Investigasi ILLUMA-T yang dilakukan badan antariksa tersebut akan menguji kemampuan komunikasi berbasis laser yang lebih baik di stasiun luar angkasa. Terminal yang dipasang di bagian luar stasiun akan menggunakan komunikasi laser untuk mengirimkan informasi resolusi tinggi ke sistem Laser Communications Relay Demonstration (LCRD) milik NASA, yang mengorbit mengelilingi Bumi.

LCRD kemudian akan mengirimkan data tersebut ke stasiun bumi optik di Hawaii dan California. Sistem ini memanfaatkan cahaya inframerah yang tidak terlihat dan dapat mengirim dan menerima informasi dengan kecepatan data yang lebih tinggi dibandingkan sistem frekuensi radio tradisional. 

Hal ini akan memungkinkan pengiriman dan penerimaan informasi lebih banyak dengan kecepatan lebih cepat dibandingkan sistem komunikasi radio konvensional yang digunakan saat ini. Sistem seperti ILLUMA-T berpotensi digunakan untuk transmisi data dengan bandwidth yang lebih cepat dan lebih tinggi antara pesawat luar angkasa yang mengorbit Bulan atau Mars.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement