REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat memadu kasih, suami-istri biasa terbawa suasana dengan memberikan ciuman cupang di leher. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, dokter memperingatkan bahwa love bite di leher itu dapat memicu strok.
Hal tersebut pernah dialami oleh seorang wanita berusia 35 tahun dari Denmark pada 2014. Saat itu, dua merasa lemah di sisi kanannya.
Sejumlah tes menunjukkan wanita itu menderita strok ringan, sekitar 12 jam setelah mendapatkan ciuman cupang di sisi kiri lehernya. Ciuman itu mengakibatkan luka pada arteri karotisnya dan terbentuk gumpalan darah.
Arteri karotis berfungsi membawa darah ke otak, sehingga mengantarkan bekuan darah ke otak sama dengan memutus suplai darah. Meski jarang, kasus ini bukan love bite pertama yang memicu kondisi yang berpotensi mengancam jiwa.
Ciuman cupang juga dilaporkan menjadi penyebab kematian Julio Macias Gonzalez, seorang remaja pria berusia 17 tahun dari Mexico City. Dokter meyakini bahwa isapan dari love bite mengakibatkan gumpalan darah, yang menghambat aliran ke otak Julio dan menyebabkan strok.
Menurut sebuah studi pada 2010 yang diterbitkan dalam New Zealand Medical Journal menyebut isapan dari ciuman cupang juga menyebabkan seorang wanita asal Selandia Baru berusia 44 tahun mengalami strok ringan. Saat itu, para peneliti menyebut rangkaian peristiwa tersebut sebagai fenomena langka.
Kasus baru-baru ini mendapat perhatian baru menyusul video pendek TikTok yang dibagikan oleh The Skin Doc, yang telah ditonton hampir tujuh juta kali. Klip itu memperingatkan bahaya isapan dari ciuman cupang.
"Jika Anda berada dalam hubungan menunjukkan kasih sayang melalui isapan, belajarlah untuk mengetahui di mana arteri karotid berada atau Anda mungkin akan belajar apa yang terjadi ketika seseorang mengalami strok," kata The Skin Doc.
Dalam video tindak lanjut, dokter kulit kosmetik yang berbasis di London, Inggrs tersebut memberi tahu pemirsa bagaimana merasakan arteri karotid mereka, yang merupakan pembuluh darah utama yang menyediakan suplai darah ke otak.
"Arteri ini berada di leher dan cukup dangkal," ujar The Skin Doc.
Dia menjelaskan manusia memiliki dua di antaranya, masing-masing satu di setiap sisi leher. Cara yang baik untuk menemukannya adalah menemukan jakun, bergerak sekitar satu inci ke samping, gunakan tiga jari dan rasakan denyut nadinya.
Menurut Penn Medicine, penyakit arteri karotis menyebabkan sepertiga dari semua strok. Sering kali, hal ini disebabkan oleh penumpukan plak yang secara perlahan menekan arteri hingga tertutup dan mengurangi aliran darah ke otak, atau pembentukan gumpalan dan menghalangi aliran darah.
Anda berisiko lebih tinggi terkena penyakit arteri karotis jika:
1. Anda menderita diabetes.
2. Anda memiliki riwayat keluarga jika strok.
3. Anda memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau trigliserida tinggi dalam darah.
4. Anda lebih tua.
5. Anda merokok, minum alkohol, atau menggunakan narkoba
6. Anda pernah mengalami trauma pada leher Anda.