REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jubir Anies Baswedan, Sudirman Said, mengomentari masih ada saja orang-orang yang memberi stempel 'golongan kanan' kepada Anies. Sudirman Said berpendapat, tudingan itu cuma kreasi dari orang-orang yang malah menyembunyikan kejahatan.
"Stempel kanan itu adalah kreasi fiksi yang dilontarkan orang-orang yang ingin menyembunyikan kejahatan," kata Sudirman kepada Republika, Kamis (9/11).
Sudirman berpendapat, mereka yang terus berteriak kanan cuma menjadikan alasan agar Anies tidak bisa masuk kontestasi. Padahal fakta membuktikan Anies tidak seperti yang orang-orang itu terus tuduhkan.
Sebab, seiring berjalannya waktu semakin banyak pula masyarakat yang sadar kalau Anies memang orang yang moderat.
"Dia orang yang moderat, bisa berinteraksi dengan siapapun dan diterima kalangan manapun," ujar Sudirman.
Bahkan, ia mengingatkan, untuk Pilpres 2024 partai yang mencalonkan Anies pertama kali merupakan partai nasionalis Nasdem. Disusul Demokrat, PKS dan terakhir PKB, walau pada akhirnya Demokrat ke luar koalisi.
Maka itu, Sudirman melihat, stempel-stempel kanan yang coba diletakkan kepada Anies luntur dengan sendiri. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu merasa, setidaknya ada dua hal yang meluncurkan.
Pertama, selama menjadi Gubernur DKI Jakarta selama lima tahun, tidak terbukti kalau Anies orang yang diskriminatif. Kedua, waktu membuktikan orang-orang yang menuduh menyembunyikan agenda-agenda busuk. "Ketika itu mengalami degradasi, stempel itu lenyap dengan sendirinya," kata Sudirman.
Anies Baswedan kini sudah mendaftarkan diri untuk Pilpres 2024 sebagai capres dari Koalisi Perubahan didampingi Muhaimin Iskandar. Pasangan ini diusung tiga partai parlemen yaitu Partai Nasdem, PKS dan PKB.