Selasa 14 Nov 2023 01:42 WIB

Pemkab Bantul dan Bulog Siapkan Operasi Pasar Beras Tahap 3

Operasi pasar tahap 3 akan disalurkan di tiga pasar.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Warga antre untuk membeli beras kualitas medium saat operasi pasar beras medium (ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga antre untuk membeli beras kualitas medium saat operasi pasar beras medium (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemkab Bantul bakal melakukan operasi pasar Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk ketiga kalinya demi menstabilkan harga beras. Operasi pasar ini digelar bekerjacsama dengan Bulog Kanwil DIY.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul, Agus Sulistiyana menjelaskan, dalam pekan ini, operasi pasar tahap 3 akan disalurkan di tiga pasar dengan total 4,300 sak atau 8,9 kuintal, dengan satu sak berukuran lima kilogram (kg).

"Untuk tahap 3 di tiga pasar yaitu Pasar Niten, Pasar Piyungan dan Pasar Panasan," ujar Agus kepada Republika, Senin (13/11/2023).

Rinciannya yaitu di Pasar Niten sebanyak 1,600 sak, Pasar Piyungan 2,000 sak, dan Pasar Panasan 700 sak. Harga beras kemasan lima kg tersebut dihargai Rp 51 ribu atau Rp 10.200 per kg.

Sebelumnya, beras SPHP telah disalurkan pada 15 pasar di Bantul yakni di Pasar Niten, Pasar Bantul, Pasar Imogiri dan Barongan, Pasar Pijenan, Pasar Angkruksari dan Celep, dan Pasar Jejeran Pleret, Pasar Panasan, dan Pasar Sorobayan pada 19 September hingga 20 Oktober 2023.

Kemudian Pasar Pundong, Pasar Piyungan, Pasar Semampir, Pasar Jejeran Pleret, Pasar Pijenan, Pasar Imogiri, dan Pasar Bantul pada 23 Oktober hingga 2 November 2023. Jumlahnya mencapai 91,2 ton beras.

Untuk tahap ketiga kali ini, DKUKMPP Bantul masih menunggu jadwal operasi pasar dari Bulog. "Yang memberi jadwal Bulog, kami belum dapat konfirmasi  jadwalnya," imbuh Agus.

Sementara itu, disebutkan, harga beras di Bantul masih stabil dan belum mengalami penurunan. Diketahui kenaikan harga beras telah terjadi sekitar enam bulan terakhir ini akibat fenomena El Nino yang mengakibatkan kemarau panjang.

"Harga beras belum turun, masih stabil. Harga beras premium sekitar Rp 13 ribu - 13.500, dan beras medium Rp 12 ribu - 12.500," kata Agus.

Sebelumnya Bulog Kanwil DIY menegaskan akan menambah pasokan beras program SPHP di Bantul sebanyak 29 ton. Dalam pernyataan resminya, berdasarkan pemantauan lapangan oleh Bulog mapupun DKUKMPP Bantul, beras SPHP sangat diminati masyarakat.

Untuk itu, Bulog Kanwil DIY bekerja sama dengan DKUKMPP Kabupaten Bantul akan terus menambah pasokan beras SPHP di pasar-pasar wilayah Bantul sehingga harga beras tetap terjaga.

"Bakal ada penambahan pasokan sebanyak 29 ton," kata pernyataan resmi Bulog DIY.

SPHP yang menggunakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), bertujuan untuk menjaga stabilisasi harga beras di masyarakat sehingga daya beli masyarakat terjaga.

Sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023, Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium di wilayah Jawa saat ini yaitu Rp 10,900 per kg yang dikemas dalam kemasan lima kg.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement