Rabu 15 Nov 2023 14:01 WIB

ADMM Ke-17 Sepakati Jakarta Joint Declaration dan Tujuh Dokumen Lain

ASEAN yang bersatu merupakan kunci untuk mewujudkan komunitas lebih aman dan tangguh.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menhan RI Prabowo Subianto saat ADMM ke-17 di Jakarta, Kamis (15/11/2023).
Foto: AP Photo/Dita Alangkara, Pool
Menhan RI Prabowo Subianto saat ADMM ke-17 di Jakarta, Kamis (15/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ASEAN Defence Ministers' Meeting (ADMM) ke-17 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023), yang dipimpin Menhan Ri Prabowo Subianto, menyepakati delapan dokumen, salah satunya ialah Jakarta Joint Declaration.

Di pengujung pertemuan, Prabowo menyerahkan dokumen Jakarta Joint Declaration tersebut kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN Kao Kim Hourn. Dokumen lain yang disepakati dalam pertemuan tersebut adalah makalah konsep tentang implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dari perspektif pertahanan.

Selain itu, makalah konsep soal harmonisasi ADMM dan ADMM-Plus Initiatives serta makalah diskusi terkait penggunaan aset militer untuk mendukung ketahanan pangan di kawasan Asia Tenggara juga ikut diserahkan. Selain itu, menhan se-ASEAN juga menyepakati Program Kerja ADMM periode 2023-2026.

Prabowo juga menyerahkan panduan implementasi status pengamat yang diberikan kepada Timor Leste untuk pertemuan ADMM, ADMM-Plus, dan pertemuan terkait lainnya, serta draf revisi standar prosedur operasional ASEAN Our Eyes. Terakhir, pernyataan bersama ADMM-Plus tentang perempuan, perdamaian, dan keamanan.

Prabowo saat membuka acara, menilai, ADMM masih menjadi pertemuan penting untuk membangun kerja sama di bidang pertahanan antarnegara anggota ASEAN. Dia mengatakan ASEAN yang bersatu merupakan kunci untuk mewujudkan komunitas ASEAN lebih aman, sejahtera, dan tangguh.

 

"ADMM berperan penting dalam mengatasi tantangan keamanan melalui dialog yang bermakna, pertukaran gagasan, dan menjalin kemitraan dengan prinsip saling percaya, transparansi, dan kolaborasi. Pertemuan ini juga dapat menjadi katalisator untuk mencapai hasil yang dapat diterapkan," kata Prabowo.

Dia mengatakan, ASEAN yang bersatu merupakan kunci untuk mewujudkan komunitas Asia Tenggara lebih aman, sejahtera, dan tangguh. Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam itu, seluruh menhan anggota ASEAN hadir, kecuali Myanmar. Timor Leste pun turut mengirim delegasinya dalam pertemuan itu sebagai pengamat.

Para menhan ASEAN yang hadir dalam acara tersebut ialah Menhan Kamboja/Wakil Perdana Menteri (PM) Kamboja Jenderal Tea Seiha, Menhan Laos/Wakil PM Laos Jenderal Chansamone Chanyalath, Menhan Singapura Ng Eng Hen, Menhan Filipina Gilberto C Teodoro, Jr, dan Menhan Malaysia Dato Seri Utama Haji Mohamad bin Haji Hasan.

Selain itu, Menhan Thailand Sutin Klangsang, Menhan Vietnam Jenderal Phan Van Giang, serta Menhan II Brunei Darussalam Pehin Datu Lailaraja Mayjen (Purn) Dato Paduka Seri Haji Awang Halbi bin Haji Mohd Yussof. Adapun Timor Leste, yang statusnya masih sebagai pengamat dalam ADMM ke-17, diwakili oleh Menhan Donaciano Do Rosario Da Costa Gomes.

Dalam pertemuan itu, Prabowo didampingi Sekjen Kemenhan Marsdya Donny Ermawan Taufanto, Dirjen Strategi Pertahanan Kemenhan Mayjen Bambang Trisnohadi, Staf Khusus Menhan Bidang Manajemen Pertahanan Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, dan Direktur Kerja Sama Eksternal ASEAN Kemenlu Chery Sidharta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement