Kamis 16 Nov 2023 13:45 WIB

Rekonstruksi Pembunuhan Ibu dan Anak Subang Digelar Pekan Depan

Rekonstruksi nanti, hanya akan mendatangkan tersangka M Ramdanu alias Danu. 

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Barat mengungkapkan rekonstruksi kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Jalancagak, Subang akan digelar pekan depan. Tepatnya pada Rabu tanggal 22 November.

"(Rekonstruksi) Rabu depan," ucap Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan saat dikonfirmasi, Kamis (16/11/2023).

Rekonstruksi nanti, dia mengatakan, sementara hanya akan mendatangkan tersangka M Ramdanu alias Danu. Sedangkan untuk tersangka Yosep Hidayah, Mimin, Arighi dan Abi masih berkoordinasi dengan kejaksaan terkait dihadirkan di rekonstruksi. "Sementara Danu (yang akan dihadirkan)," kata dia.

Sebelumnya, Surawan mengatakan, motif pembunuhan kasus Subang akan diungkapkan saat proses rekonstruksi dilaksanakan. Tidak hanya itu, peran dari masing-masing tersangka akan terungkap saat proses rekonstruksi.

Achmad Taufan pengacara tersangka Danu menjelaskan bahwa Yosep Hidayah sempat mengeluh kepada Danu tidak memiliki kewenangan mengurus keuangan yayasan. Padahal, Yosep mengaku orang yang mendirikan yayasan tersebut.

Yosep pun mengatakan kepada Danu akan memberikan pelajaran. Achmad Taufan mengatakan Yosep meminta Danu membantunya saat berada di rumah korban.

"Jadi di (warung) pecel lele, Yosep itu cerita (ke Danu) tentang kekesalannya dengan almarhum atau korban bahwa sampai hari ini dia yang buat yayasan tapi dia sampai hari ini tidak dapat, dibatasi keuangan, tidak ada penghasilan," ucap dia saat dihubungi wartawan, Senin (13/11/2023).

Setelah meluapkan kekesalannya kepada Danu, ia mengatakan Yosep yang turut menjadi tersangka meminta Danu menyiapkan golok saat nanti berada di rumah korban. Taufan mengatakan Yosep ingin memberikan pelajaran kepada korban.

"Nah setelah curhat panjang lebar, setelah itu sudah mulai mengarahkan Danu, nanti di dalam rumah kamu udah bantu saya disiapin itu ada golok kamu ambil ya nu, bantu saya, kamu tenang aja, bantu emang (paman)," ucap dia menirukan percakapan Yosep dan Danu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement