REPUBLIKA.CO.ID, TPN Ganjar-Mahfud, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa gambaran visual pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, yang terpampang di balon udara di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, adalah hasil dari teknologi pencitraan komputer atau Computer Generated Image (CGI).
Balon tersebut bukanlah sarana kampanye fisik yang sebenarnya. Prabu Revolusi, Deputi Komunikasi 360 dari TPN Ganjar-Mahfud, menjelaskan bahwa materi tersebut merupakan hasil inovasi teknologi yang dikembangkan oleh relawan dan anggota muda dari TPN Ganjar-Mahfud.
"Secara pasti, itu sebenarnya bukan APK (alat peraga kampanye) atau spanduk yang riil. Semuanya hanyalah khayalan. Jadi, para pemuda dari TPN Ganjar-Mahfud dengan kreativitas menggunakan teknologi menciptakan gambar CGI Ganjar-Mahfud di beberapa lokasi di Jakarta," ujar Prabu dalam rilisnya pada Jumat (17/11/2023).
Dia menyatakan bahwa materi tersebut disajikan sebagai ekspresi kampanye yang penuh kreativitas. Selain itu, konten tersebut juga merupakan respons terhadap fenomena penurunan jumlah baliho dan peralatan kampanye yang terjadi di beberapa wilayah.
"Kami menyampaikan pernyataan ini sebagai respons terhadap tindakan penurunan baliho Ganjar-Mahfud oleh sejumlah pihak. Kami menyatakan bahwa jika baliho fisik turun, kami akan menciptakan versi yang abstrak, imajiner, dan digital. Dengan cara seperti ini, siapa yang akan mau menurunkannya," ujarnya.
Prabu juga mendorong generasi muda yang mendukung Ganjar-Mahfud agar melibatkan diri dalam kampanye dengan cara yang kreatif, termasuk memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI), citra digital, dan realitas virtual.
Kehadiran teknologi artificial intelligence (AI) di dalam proses pemilu menandakan evolusi dan transformasi yang signifikan dalam penyelenggaraan demokrasi.
AI bukan hanya sekadar alat bantu, melainkan kunci utama dalam meningkatkan efisiensi, keamanan, dan keterlibatan masyarakat dalam setiap tahap pemilu.
"Kita tahu, di dunia digital, segalanya mungkin karena tanpa batasan. Jadi, kita memiliki kebebasan untuk berkreasi dalam mendukung Ganjar-Mahfud," katanya.
Menurutnya, teknologi memiliki potensi untuk memberikan inovasi signifikan dalam kampanye politik, terutama mengingat kampanye di Indonesia seringkali melibatkan elemen-elemen fisik seperti baliho, bendera, dan pakaian.
"TPN Ganjar-Mahfud berusaha menghadirkan terobosan dan inovasi baru dengan mengusung konsep kampanye yang sangat kreatif. Dalam upaya ini, kami memanfaatkan teknologi CGI untuk memperkenalkan Ganjar-Mahfud melalui platform siber dan digital," ungkapnya.
Untuk memberikan informasi tambahan, gambaran visual yang menampilkan balon udara dengan gambar Ganjar-Mahfud di Monas menjadi viral di berbagai platform media sosial. Konten tersebut banyak dibagikan oleh beberapa pengguna internet, baik di Instagram maupun TikTok.
Bahkan algoritma pemantauan konten online dapat mendeteksi dan mengidentifikasi informasi palsu atau manipulatif, memberikan kesempatan kepada otoritas pemilu untuk merespons secara cepat dan memberikan klarifikasi kepada publik. Hal ini nyata dirasakan oleh Masyarakat yang percaya bahwa balon tersebut merupakan nyata, padahal sesungguhnya itu adalah AI.