Jumat 17 Nov 2023 23:30 WIB

Pertama Kali Digelar di Bandung, Transaksi GIIAS Diyakini Capai Rp 1 Triliun

Bapenda Jabar optimistis Raih pendapatan dari transaksi GIIAS.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengunjung memadati ruang pamer kendaraan pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 hari terakhir di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad (20/8/2023). Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus mendorong kinerja industri otomotif sebagai salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Pengunjung memadati ruang pamer kendaraan pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 hari terakhir di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad (20/8/2023). Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus mendorong kinerja industri otomotif sebagai salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bapenda Jawa Barat (Jabar) terus berupaya mencapai target pendapatan daerah. Salah satu bentuk upaya yang dilakukan adalah event Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).

Menurut Kabid Perencanaan dan Pengembangan Bapenda Jabar, Dedi Mulyadi, GIIAS adalah salah satu acara pameran otomotif terbesar di Indonesia. Bapenda terus melakukan pendekatan sekaligus mendorong agar penyelenggaraannya bisa dilaksanakan di wilayah Jawa Barat. 

Akhirnya, kata dia, tahun ini untuk pertama kalinya Kota Bandung terpilih sebagai tuan rumah. GIIAS 2023 series Bandung digelar pada 22-26 November mendatang di Sudirman Grand Ballroom.

“Bapenda mendorong GIIAS ini bisa diselenggarakan di Bandung. Ini menjadi sebuah kebanggaan dan diharapkan bisa berdampak baik pada pelaku industri atau pencinta otomotif di Jawa Barat,” ujar Dedi dalam diskusi Road to GIIAS Bandung, di Kantor Bapenda Jabar, Jumat (17/11).

Kedua, kata dia, proyeksi nilai transaksi selama lima hari penyelenggaraan GIIAS di Bandung itu di angka Rp 1 sampai 2 triliun. "Jika terealisasi, akan ada pajak yang kita terima untuk pendapatan daerah,” katanya.

Dedi Taufik mengatakan, bahwa upaya membawa GIIAS diselenggarakan di Jawa Barat bukan tanpa alasan. Ini adalah salah satu implementasi Community Engagement dengan konsep Matching Programme, Matching Fund dan Matching Promotions.

Lalu, kata dia, pertumbuhan kendaraan di provinsi berjuluk tanah tatar Sunda ini masih sangat baik. “Kendaraan mobil dan motor yang terdaftar di Jabar ini totalnya 25,3 juta unit. Dari jumlah itu 18 persen roda empat. Penambahan kendaraan dalam satu tahun berada di angka satu juta unit,” katanya.

Kemudian, kata dia, mayoritas pendapatan itu berasal dari pajak kendaraan bermotor, bea balik dan lain sebagainya. 

"Membawa GIIAS ke Bandung adalah bagian dari upaya-upaya untuk merealisasikan target yang sudah dicanangkan,” katanya.

Tahun ini, Bapenda menargetkan pendapatan daerah kurang lebih Rp 34 triliun. Sejauh ini, hingga tanggal 11 November 2023 angka realisasinya sudah di angka 85 persen. 

“Upaya untuk merealisasikan target sudah mencapai 85 persen. Kami optimistis hingga akhir tahun target bisa tercapai,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement