Sabtu 18 Nov 2023 18:21 WIB

Diam-diam Iran Melakukan Kontak dengan AS untuk Bahas Perang Gaza

Iran tak ingin perang Gaza berkembang ke eskalasi regional.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
 Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian.
Foto: EPA-EFE/WAEL HAMZEH
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran menegaskan bahwa eskalasi regional bukanlah prioritasnya. Karenanya mereka tidak akan ikut berperang di Gaza. 

Iran telah mengatakan kepada Amerika Serikat (AS) bahwa mereka tidak ingin konflik antara Israel dan Hamas menyebar. Tetapi serangan Israel lebih lanjut di Gaza dapat memicu konflik regional. 

Baca Juga

"Selama 40 hari terakhir, pesan-pesan telah dipertukarkan antara Iran dan AS, melalui kedutaan besar Swiss di Teheran," kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dalam sebuah wawancara dengan Financial Times, Jumat (17/11/2023).

Menurutnya, kejahatan terhadap rakyat Gaza dan Tepi Barat jika tidak dihentikan, segala kemungkinan dapat dipertimbangkan, dan konflik yang lebih luas dapat menjadi tidak terelakkan. Iran selalu mengatakan bahwa mereka tidak diberitahu tentang serangan 7 Oktober terhadap Israel, sesuatu yang juga disetujui oleh Washington. 

 Amirabdollahian juga menolak gagasan bahwa Iran mengendalikan kelompok-kelompok regional seperti Hamas, Hizbullah di Lebanon, atau Houthi di Yaman. Masing-masing kelompok ini memiliki identitas politiknya sendiri yang berakar di negaranya, tetapi ia memperingatkan bahwa Iran "tidak acuh terhadap pembunuhan terhadap rekan-rekan Muslim dan Arab mereka di Palestina".

Amirabdollahian menepis bahwa AS telah mengancam Iran dengan serangan jika Hizbullah melancarkan serangan terhadap Israel. Sebaliknya, ia memperingatkan bahwa Washington menambah bahan bakar ke dalam api regional sambil meminta Iran "untuk menahan diri".

Amirabdollahian menambahkan bahwa ancaman Amerika terhadap Hizbullah tidak akan berhasil dan kelompok Lebanon itu akan membuat keputusan sendiri. "Para pejabat militer kami berpendapat bahwa pengerahan kapal induk AS di dekat wilayah kami, yang membuat mereka dapat diakses, bukanlah sebuah keuntungan bagi AS. Sebaliknya, hal itu membuat mereka lebih rentan terhadap kemungkinan serangan," kata Amirabdollahian.

"Fakta bahwa tentara Houthi Yaman  menyerang wilayah Palestina yang diduduki Israel dengan rudal dan pesawat tak berawak berarti perang telah mulai meluas. Fakta bahwa Hizbullah bertempur dengan sepertiga tentara Israel menunjukkan bahwa perang telah meluas."

Menurut sebuah laporan dari Reuters minggu ini, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan kepada pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada awal bulan ini bahwa Teheran tidak akan ikut berperang melawan Israel. Mengutip "tiga pejabat senior," Reuters melaporkan bahwa Iran hanya akan memberikan dukungan politik dan bukannya "melakukan intervensi secara langsung".

Reuters menambahkan bahwa Khamenei mengatakan kepada Haniyeh bahwa ia harus "membungkam suara-suara" di dalam kelompok yang ingin membawa Iran dan Hizbullah ke dalam pertempuran di Gaza dengan kekuatan penuh. 

 

Sejauh ini, Iran dan sekutunya di Irak, Suriah, Lebanon, dan Yaman telah memberikan dukungan yang tidak terlalu besar, tanpa sepenuhnya terlibat dalam perang. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement