REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sebanyak 220 etnis Rohingnya kembali berlabuh di wilayah Kabupaten Pidie. Kali ini mereka langsung masuk ke perkampungan dan singgah di mushala Gampong Kulee Kecamatan Batee Kabupaten Pidie, Aceh.
“220 etnis Rohingya diketahui warga sekitar pukul 03.00 WIB, sudah berada di pekarangan meunasah (mushala),” kata Camat Batee Ihsan, di Pidie, Ahad (19/11/2023)
Ihsan mengatakan 220 orang pengungsi Rohingya itu di antaranya lelaki dewasa berjumlah 68 orang, perempuan dewasa 79 orang dan anak-anak 73 orang.
Ratusan pengungsi Rohingya yang dibawa dengan kapal motor tersebut saat ini masih berada di Meunasah, dan sedang dilakukan pendataan oleh pihak keamanan serta IOM dan UNHCR.
"Saat ini banyak anak-anak yang terlihat lemas, dan sudah diberikan pertolongan obat-obatan serta bantuan makanan," ujar Ihsan.
Sementara Keuchik Gampong Kulee, Tengku Muhammad mengatakan dirinya tidak mengetahui bagaimana caranya mereka bisa sampai ke perkampungan.
“Tiba-tiba warga melihat, etnis Rohingya sudah ada di pekarangan meunasah dan beristirahat di sana,” kata Tengku Muhammad.
220 imigran Rohingya itu merupakan rombongan ketiga yang mendarat di Pidie, setelah sebelumnya dua kapal yang mengangkut 347 orang telah dievakuasi kuasai pemerintah setempat ke tempat penampungan sementara.
Sebagai informasi, dalam pekan ini Aceh telah didatangi ratusan pengungsi Rohingya. Pertama pada Selasa (14/11/2023) di pesisir pantai Gampong Blang Raya Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie 200 orang, enam diantaranya melarikan diri.
Sehari setelahnya, Rabu (15/1/2023), sebanyak 147 imigran Rohingya kembali mendarat di kawasan pantai Beurandeh Kecamatan Batee Kabupaten Pidie.
Etnis Rohingya yang datang dari dua gelombang ke Pidie tersebut telah ditampung di kamp Yayasan Mina Raya Gampong Leun Tanjung Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie, Aceh.