Rabu 22 Nov 2023 11:38 WIB

Netizen Indonesia Julid Fi Sabilillah, Tentara Israel Kena Mental Hingga Kunci Akun

Akun sejumlah tentara Israel menjadi serangan netizen Indonesia.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Friska Yolandha
Tentara Ziones Israel menembakkan howitzer 155 mm di lokasi yang dirahasiakan dekat perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, Selasa (31/10/2023).
Foto: EPA-EFE/HANNIBAL HANSCHKE
Tentara Ziones Israel menembakkan howitzer 155 mm di lokasi yang dirahasiakan dekat perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, Selasa (31/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak kemarin, Selasa (21/11/2023), muncul istilah trending Julid FiSabilillah. Ini merupakan aksi netizen Indonesia yang menggeruduk akun-akun Instagram tentara Israel, dengan menghujani komentar-komentar pedas.

Sebuah akun X yang memang sejak awal berpihak mendukung Palestina @greschinov membagikan 50 akun tentara IDF. Tak ayal sebagian besar dari akun-akun tersebut mengunci akunnya, bahkan ada yang kena mental karena komentar netizen Indonesia.

Baca Juga

Seperti akun @edensissonn yang mengunci akunnya setelah dibanjiri komentar negatif. Bahkan, nomor WhatsApp-nya +9725473146** tersebar dan ikut menjadi bulan-bulanan netizen Indonesia, meskipun nomor tersebut sudah tidak aktif.

Akun-akun, seperti @sharon_ifergan dan @mitchal_matzov juga dikunci. Akun @mitchal_matzov sempat membuat Instastory yang berisi kekesalannya pada komentar negatif, dan ia mengaku mulai menggila.

“Mereka sangat banyak sementara aku hanya seorang. Aku mengandalkanmu teman-teman, semoga kalian bisa membantuku,” kata dia dalam sebuah video.

Sementara akun tentara ini @yaelderii sudah sejak lama viral, lewat video viralnya yang menyandingkan gambar bendera Palestina dan Israel, lalu ia berjalan ke bendera Israel dengan tarian. Saat ini, akun tersebut masih terbuka dan dapat terlihat aktivitas yang dilakukannya.

Tetapi dalam menyerang komentar tentara Israel, beberapa akun memberi saran agar jangan memaki. “Nggak perlu ngehujat malah mereka makin seneng, dibuat narasi ‘kalian itu hanya pionir setanyahu, tumbal-tumbal kekuasaan, tameng kekuasaan, nyawa kalian tidak lebih berharga dibanding kelanggengan kekuasaan setanyahu,” tulis sebuah akun.

“Teman-teman muslim yang mau julid fisabilillah, jangan pakai kata-kata kotor ya. Cukup suarakan fakta kayak ‘free Palestine’, ‘Israhell terrorists’, ‘what's so great about killing babies?’ dan sebagainya. Dilempar fakta gitu aja udah bikin mereka gerah kok, nggak perlu ngerusak citra muslim dengan kata-kata kotor,” tulis akun lainnya.

“Kayaknya kalau mau jatuhin mental itu body shaming aja, terutama yang cewek, terus hati-hati banyak yang ke suspend kalau pakai kata-kata kasar, jangan lupa pakai second acc atau anonim, pembully-an itu jahat tapi untuk para dajjal ini halal untuk di-bully,” tulis akun berikutnya.

“Diingatkan lagi, tolong langsung pakai bahasa inggris ya biar mereka nggak usah translate dan sekalian kena mental juga. Sekalian mengingatkan soal dosa dari menyakiti orang lain dan karma yang menanti mereka seperti apa (misal mantan tentara idf jadi depresi etc),” tulis lainnya.

“Guys kata Ustad Felix boleh troll tapi tetep sopan dan jangan hina ya karena kita bawa identitas kita sebagai muslim. Aku suka nyindir-nyindir kecil aja. Kalau ada mereka lagi di suatu tempat bilang ‘there's hamas behind it’ Atau ‘-knock knock +who is there -is +is what? -is..not a country’,” tulis lainnya lagi.

Seorang pengguna X juga mengungkap tangkapan layar menyoal Hassan bin Tsabit, sahabat Rasullulah SAW yang dikenal bisa melemahkan semangat musuh dengan syairnya. Sampai-sampai Rasullulah berkata kepadanya, “Seranglah mereka dengan syairmu karena Jibril bersamamu”.

Dalam tangkapan layar itu dikatakan, mereka yang menyerang media sosial para tentara Israel dan meruntuhkan semangat mereka (julid), disebut termasuk dalam jihad bil lisan dan boleh dinamakan Brigade Hassan bin Tsabit.

“Makanya, para juliders, niatkan setiap komentar buruk di lapak mereka dengan jihad, maka kalian akan mendapatkan pahala jihad dan nanti di akhirat akan turut serta dikumpulkan Allah mendapatkan pahala berbaris di belakang Abu Ubaidah dan kawan-kawan. Setiap posting ingat kembali Hassan bin Tsabit sehingga makin tumbuh di hati kita Iqtida’ Bis Salaf,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement