REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketika seorang hamba diuji dengan penderitaan lalu dia bersabar, serta bertawakal kepada Allah SWT dalam menghadapi ujian tersebut dengan terus berikhtiar untuk keluar dari penderitaan itu, maka orang tersebut sejatinya adalah hamba Allah SWT yang benar dan kuat imannya dan merekalah orang yang bertakwa. Mereka dicintai Allah SWT. Dan bagi mereka Allah SWT memberikan balasan dengan pahala yang berlipat.
Namun, ada hamba Allah SWT yang lebih istimewa. Yakni hamba yang diuji Allah SWT dengan kegembiraan, kesenangan, kebahagiaan dalam hidup di dunia, tetapi dia justru tidak melupakan Allah SWT. Kegembiraan, kesenangan, kebahagiaan hidup yang dirasakannya justru membuatnya semakin taat kepada Allah SWT.
Dia memiliki banyak harta, memiliki tubuh yang sehat, memiliki istri dan anak keturunan yang bagus secara zahir dan batinnya, menjadi yang dihormati banyak orang, tetapi jiwa raganya tetap tunduk dan sujud kepada Allah SWT.
Ia senantiasa bersyukur, meningkatkan kualitas iman dan takwanya, dan terus berada dalam ketaatan. Maka kelak hamba model seperti ini tergolong hamba yang mendapatkan kenikmatan dan kesenangan di dunia dan di akhirat.
Muallif Simtud Durar Habib Ali al-Habsyi mengajarkan sebuah doa agar Allah SWT memberikan kegembiraan dan kebahagiaan dalam hidup namun tetap dalam ketaatan kepada Allah SWT. Doa ini dapat ditemukan pada Biografi Habib Ali al-Habsyi Muallif Simtud Durar yang disusun Habib Husein Anis Al Habsyi dan diterbitkan Pustaka Zawiyah.
Baca juga: Syekh Isa, Relawan Daarul Quran di Gaza Syahid Sekeluarga dan Kisah Putri Dambaannya
Berikut doanya:
اللهم اجعل في طاعتك فرحي وسروري وفي مرضاتك جميع اموري
Allahummaj'al fi tho'atika farohiy wa sururiy wa fiy mardhotika jamiy'a umuriy
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kegembiraan dan kebahagiaanku dalam taat kepadamu, dan jadikanlah segala urusanku dalam keridhaan-Mu.”
Anjuran berdoa...