Ahad 26 Nov 2023 03:58 WIB

Militer Israel akan Penjarakan Tentara yang Menolak Dinas Perang

Israel juga mengancam akan menurunkan pangkat tentara yang menolak untuk bertugas.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Tentara Ziones Israel menembakkan howitzer 155 mm di lokasi yang dirahasiakan dekat perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, Selasa (31/10/2023).
Foto: EPA-EFE/HANNIBAL HANSCHKE
Tentara Ziones Israel menembakkan howitzer 155 mm di lokasi yang dirahasiakan dekat perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, Selasa (31/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Militer Israel berencana menjatuhkan hukuman penjara pada tentara yang menolak untuk bertugas di dinas reguler dan cadangan. Selain hukuman penjara, militer Israel juga mengancam akan menurunkan pangkat tentara yang menolak untuk bertugas.

“Tuntutan akan diajukan untuk menjatuhkan hukuman penjara hingga beberapa bulan kepada mereka yang menolak menjalankan dinas militer hingga beberapa bulan, selain mengurangi pangkat militer mereka,” ujar pernyataan Radio Tentara Israel.

Baca Juga

Stasiun radio tersebut tidak menyebutkan jumlah tentara yang menolak wajib militer atau alasan penolakan mereka. Departemen Pertahanan Militer mengatakan kepada tentara yang menolak bertugas untuk segera menghubungi unit masing-masing sebelum kebijakan hukuman yang lebih keras diberlakukan.

BACA JUGA: Doa Qunut Nazilah untuk Warga Palestina yang Berada dalam Peperangan

“Segera hubungi unit Anda sebelum kebijakan hukuman yang lebih keras diberlakukan. Departemen Pertahanan Militer berhasil meyakinkan tentara Israel untuk memberikan kesempatan lagi kepada mereka yang tidak melapor untuk bertugas," ujar pernyataan Departemen Pertahanan Militer.

Tentara pendudukan Israel mengumumkan bahwa mereka telah memanggil sekitar 360.000 tentara cadangan untuk berpartisipasi dalam serangan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Banyak tentara biasanya menolak berpartisipasi dalam perang karena alasan hati nurani. Para pengamat mengatakan, kegagalan banyak tentara Israel untuk berpartisipasi dengan serangan yang sedang berlangsung di Gaza, terutama dalam pertempuran darat yang dimulai pada 27 Oktober.

Sejak pejuang Palestina, Hamas melancarkan serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023, tentara Israel mengumumkan kembalinya ratusan tentaranya dari Eropa. “Sebagai bagian dari upaya tentara Israel untuk mengumpulkan pasukan tambahan untuk melanjutkan pertempuran, pesawat Rhino dan Samson milik Angkatan Udara mengangkut ratusan tentara Israel yang berada di berbagai negara di seluruh Eropa," ujar militer Israel.

Kedatangan pesawat ke Israel...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement