Senin 27 Nov 2023 13:21 WIB

Wapres Ingin Produk Halal Indonesia Meluas Hingga Eropa Timur

Produk Indonesia digemari masyarakat di Eropa.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat berdialog dengan Warga Negara Indonesia (WNI) di Slovakia, Wina-Austria maupun Hungaria di Bratislava, Slovakia, Ahad (26/11/2023).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Maruf Amin saat berdialog dengan Warga Negara Indonesia (WNI) di Slovakia, Wina-Austria maupun Hungaria di Bratislava, Slovakia, Ahad (26/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BRATISLAVA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menginginkan ekspansi produk halal Indonesia meluas hingga negara di Eropa Timur. Hal ini karena ketersediaan produk halal di wilayah tersebut masih terbatas, sedangkan kebutuhan terus meningkat.

pernyataan ini disampaikan Kiai Ma'ruf saat berinteraksi dengan warga negara Indonesia di Bratislava, Slovakia, dan sekitarnya pada Ahad (27/11/2023). Menurut dia, para umat Muslim khususnya WNI di wilayah tersebut mengaku masih kesulitan mencari makanan halal.

Baca Juga

"Masih kesulitannya mencari dan mendapatkan makanan halal disini. Sebenarnya mungkin perlu ada rintisan rintisan restoran-restoran halal, yang sekarang ini di Eropa Barat sudah dikembangkan dengan baik, tinggal lagi di Eropa timur ini," ujar Kiai Ma'ruf dalam keterangannya, Senin (27/11/ 2023).

Karena itu, ia mendorong kerja sama produk halal Indonesia dengan Slovakia maupun kolaborasi dalam sertifikasi halal restoran-restoran di Eropa Timur. Apalagi, menurut Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) ini, pemerintah sedang fokus menggenjot Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia.

"Memang saya pikir ini harus ada langkah-langkah, saya kan nanti dorong badan produk halal Indonesia, untuk bekerja sama dengan foundation-foundation di negara Eropa timur ini," ujarnya.

Kiai Ma'ruf menilai peluang ini harus dimanfaatkan mengingat produk Indonesia juga digemari oleh masyarakat di Eropa, salah satunya rendang. Kepada para WNI, Kiai Ma'ruf menceritakan pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Yunani Giorgos Gerapetritis tentang informasi yang menyebut orang-orang Yunani sangat menyukai makanan rendang khas Indonesia.  

“Saya kemarin di Yunani kebetulan waktu saya bertemu dengan Menteri Luar Negeri-nya, ada Dubes Yunani di Indonesia. Dia bilang itu rendang itu enak sekali, saya tanya kok orang-orang Yunani suka sekali sama rendang, suka sekali,” kata Kiai Ma’ruf.

Ia juga mendorong WNI yang berada di luar negeri untuk membuka restoran masakan khas Indonesia sekaligus menambah daftar makananan produk halal yang ada di luar negeri.

“Barangkali kenapa kita tidak berinisiatif untuk membuka restoran padang misalnya, dan di situ ada rendangnya, restoran halal atau juga yang lain-lain,” ujarnya.

Misi ini juga yang dibawa Wapres saat bertemu dengan Islamic Foundation dan Pebisnis Halal di Slovakia pada hari yang sama. Untuk membuka peluang kerja sama, Wapres mengundang para pebisnis halal di Slovakia untuk berkunjung ke Indonesia.

"Saya juga mengundang pebisnis Slovakia untuk berkunjung ke Indonesia, terutama pada Halal Expo 2024, guna menjajaki peluang perdagangan dan investasi produk halal," ujar Kiai Ma'ruf.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement