REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Kesuksesan di Piala Dunia U-17 2023 ternyata tidak hanya menjadi milik Indonesia selaku tuan rumah. Para pemain muda yang unjuk kebolehan di jenjang pertama turnamen level umur yang langsung di bawah kendali Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) itu juga bisa dibilang menuai kesuksesan.
Salah satunya adalah Ibrahim Diarra. Bersama Timnas Mali, penampilan Diarra di pentas Piala Dunia U-17 2023 begitu moncer. Jebolan akademi Africa Foot, sebuah klub profesional di Mali itu, mampu mengakhiri turnamen di peringkat kedua pencetak gol terbanyak atau peraih penghargaan silver boot.
Tidak pernah absen sejak Mali mengawali kiprah di penyisihan Grup B, Diarra total mencetak lima gol dan empat assist dari tujuh laga. Bahkan, Diarra tidak pernah absen menyumbang gol sejak Mali melakoni laga terakhir penyisihan Grup B hingga akhirnya tampil di perebutan tempat ketiga, kontra Argentina.
Ujungnya, Diarra mengantarkan Mali membungkam Argentina, 3-0, dan berhak menyabet peringkat ketiga Piala Dunia U-17 2023. Di atas lapangan, Diarra kerap ditempatkan sebagai winger kanan. Diarra biasanya beroperasi dari sisi kanan sebelum akhirnya menyisir masuk ke dalam kotak penalti lawan dengan kecepatan dan kemampuan dribling yang mumpuni.
Kendati begitu, dengan kemampuan teknik olah bola, dan kreativitasnya, Diarra juga piawai melakoni peran sebagai gelandang serang. Kemampuan ini pun dilengkapi Diarra dengan kualitas kepemimpinan di atas lapangan. Kendati baru berusia 16 tahun, Diarra sudah dipercaya menjadi kapten timnas Mali di Piala Dunia U-17 2023.