REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam beberapa hari terakhir ini, beberapa gunung berapi di Indonesia termasuk Gunung Marapi di Sumbar mengalami erupsi atau letusan. Yang terbaru, pada Senin (4/12/2023) hari ini, Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda berbatasan Lampung dan Banten mengalami erupsi sebanyak lima kali.
Letusan gunung juga dijelaskan di dalam Alquran, baik berupa azab maupun pada Hari Kiamat kelak. Di antaranya terdapat dalam surat Al-Muzzammil ayat 14. Allah SWT berfirman:
يَوْمَ تَرْجُفُ الْاَرْضُ وَالْجِبَالُ وَكَانَتِ الْجِبَالُ كَثِيْبًا مَّهِيْلًا
Artinya: “(Ingatlah) pada hari (ketika) bumi dan gunung-gunung berguncang keras dan gunung-gunung itu menjadi seperti onggokan pasir yang tercurah.”
Berdasarkan tafsir Tahlili Kemenag, ayat ini menerangkan bahwa azab tersebut terjadi pada hari di mana bumi dan gunung berguncang sekeras-kerasnya sehingga gunung dan bukit menjadi berserakan, bercerai-berai seperti tumpukan pasir yang beterbangan.
Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman:
وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ
Artinya: “Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (QS al-Qari‘ah [101]: 5)
Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa gunung-gunung yang telah hancur itu beterbangan dari tempatnya seperti bulu halus yang diterbangkan angin. Lalu bagaimanakah keadaan manusia yang mempunyai tubuh yang lemah itu bila mengalami al-qariah (hari kiamat yang menggetarkan itu).
Dalam Alquran banyak ayat-ayat lain yang menjelaskan tentang keadaan gunung-gunung pada hari Kiamat, di antaranya Allah SWT juga berfirman:
وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَّهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ
Artinya: “Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan.” (QS an-Naml [27] : 88)
وَّسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًاۗ
Artinya: “Dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana”. (QS an- Naba' [78]: 20)
Semua keterangan tersebut untuk menjelaskan bahwa gunung-gunung yang besar dan kuat seharusnya tetap tidak dapat digerakkan, tetapi al-Qariah dapat menghancurkannya, apalagi manusia makhluk yang lemah.