Selasa 05 Dec 2023 07:32 WIB

Gibran Keseleo Lidah Sebut Pentingnya Asam Sulfat untuk Ibu Hamil, Itu Apa Ya? 

kimia yang umumnya digunakan untuk pembuatan baterai.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Dokter melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil di RSIA Tambak, Jakarta, Selasa (22/8/2023). Pemerintah terus berupaya mempercepat penurunan angka stunting secara nasional dengan menargetkan penuruanan stunting sebesar 14 persen dapat dicapai pada tahun 2024.
Foto: Republika/Prayogi
Dokter melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil di RSIA Tambak, Jakarta, Selasa (22/8/2023). Pemerintah terus berupaya mempercepat penurunan angka stunting secara nasional dengan menargetkan penuruanan stunting sebesar 14 persen dapat dicapai pada tahun 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Viral di media sosial soal cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka yang salah menyebut asam sulfat untuk gizi ibu hamil. Seharusnya maksud dari Wali Kota Solo itu adalah asam folat, sejenis vitamin B kompleks yang perlu dicukupi dengan baik oleh ibu hamil.

"Lalu ketika hamil harus dicek, misalnya asam sulfat, yodiumnya terpenuhi nggak," kata Gibran pada acara Diskusi Ekonomi Kreatif yang digelar di Jakarta Selatan, Ahad (3/12/2023). 

Baca Juga

Namun setelah viral, Gibran kemudian mengoreksi kesalahannya satu hari kemudian. Dalam salah satu program yang diusungnya, putra Presiden RI Joko Widodo itu memang menyertakan pengentasan stunting.

Sebenarnya apa itu asam sulfat?

Asam sulfat diketahui merupakan sejenis bahan kimia yang umumnya digunakan untuk pembuatan baterai. Zat ini juga bisa menjadi bahan baku proses pembuatan pupuk.

Dikutip dari Medicine Net, Selasa (5/12/2023), sulfat adalah garam yang terbentuk ketika asam sulfat bereaksi dengan bahan kimia lain. Ini adalah istilah luas yang digunakan untuk menggambarkan dua bahan kimia utama berbasis sulfat sintetis, yaitu sodium lauryl sulfate (SLS) dan sodium laureth sulfate (SLES). Itu dihasilkan dari minyak bumi dan sumber tanaman seperti kelapa dan minyak sawit.

Bahan ini biasanya ditemukan dalam produk pembersih dan produk perawatan pribadi seperti sampo sejak tahun 1930-an. Sulfat dapat menarik minyak dan air. 

Karena sifat ini, bahan ini dapat menempel pada air dan minyak/kotoran, sehingga mengangkatnya dari rambut, kulit, dan permukaan. Sulfat bertindak sebagai surfaktan atau zat yang mengurangi tegangan permukaan cairan seperti minyak dan air, sehingga membuatnya lebih mudah menyebar. Kegunaan utama SLS dan SLES adalah untuk menghasilkan busa dan menghilangkan minyak dan kotoran. Busanya juga memberikan kesan daya pembersih yang lebih kuat.

Sulfat bisa ditemukan pada sabun cair, deterjen (laundry dan piring), shampo, pasta gigi, pupuk hingga pestisida

Apakah sulfat aman?

Tidak ada bukti sodium lauryl sulfate (SLS) dan sodium laureth sulfate (SLES) dikaitkan dengan kanker, infertilitas, kelainan perkembangan, dan penyakit lainnya. Karenanya, sulfat tidak terlalu tidak aman atau berbahaya. 

Namun banyak kontroversi mengenai produk sulfat karena dampaknya terhadap kulit, rambut, dan lingkungan. Senyawa ini perlahan-lahan dapat menumpuk di dalam tubuh jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, namun jumlahnya biasanya minimal dan tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Risiko penggunaan produk dengan SLS dan SLES....

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement