REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim forensik Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar), bersama unit Disaster Victim Indentification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi enam jenazah tambahan yang merupakan para pendaki korban erupsi Gunung Marapi. Mereka terdiri atas tiga perempuan dan tiga laki-laki.
"Enam jenazah terakhir yang diterima RSAM telah berhasil diidentifikasi. Mereka terdiri atas tiga perempuan dan tiga laki-laki," kata Direktur RSAM Busril di Bukittinggi, Rabu (6/12/2023).
Enam korban itu melengkapi data jumlah korban erupsi Gunung Marapi menjadi 22 orang dengan status meninggal dunia dari 75 pendaki yang terdata berada di kawasan puncak saat terjadinya erupsi pada Ahad (3/12) lalu.
Menurut dia, enam korban yang teridentifikasi itu atas nama Lenggo Baren (19) asal Tapanuli Utara, Zikri Habibi (19) asal Padang, Novita Intan (39) asal Padang, Liarni (22) asal Jambi, Ilham Nanda Bintang (21) asal Pekanbaru, dan Frengky Candra Kusuma (24) asal Solok Selatan.
"Lima korban berstatus mahasiswa, sedangkan satu korban atas nama Novita Intan berstatus ibu rumah tangga," katanya.
RSAM yang ditunjuk sebagai Pos Antemortem dari DVI Polri sejauh ini telah menerima 22 jenazah yang semuanya berhasil diidentifikasi dan sebagian sudah dibawa pulang oleh keluarganya.
Dari data yang dihimpun Basarnas melalui Posko Batu Palano, jumlah pendaki Gunung Marapi yang terdata sebanyak 75 orang.