Kamis 07 Dec 2023 12:54 WIB

Hati-Hati, Microsoft Konfirmasi Bug Printer di Windows 10 dan 11

Bug tersebut dapat diperbaiki dengan mudah melalui pembaruan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Microsoft membenarkan adanya bug printer pada Windows 10 dan 11.
Foto: Microsoft
Microsoft membenarkan adanya bug printer pada Windows 10 dan 11.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu kekhasan sistem operasi (OS) modern adalah selalu diperbarui dengan dukungan terus-menerus. Hal ini membawa beberapa manfaat misalnya penyertaan fitur baru berdasarkan masukan pengguna dan perbaikan bug

Dulu pengguna harus menghadapi bug tertentu, tetapi sekarang, bug tersebut dapat diperbaiki dengan mudah melalui pembaruan. Windows 11 sebagai OS terbaru dan tercanggih dari Microsoft, terus diperbarui dengan fitur-fitur baru, tapi tidak sepenuhnya bebas dari bug. Kini Microsoft telah mengakui adanya bug printer aneh di Windows 11.

Baca Juga

Bug printer yang terdeteksi oleh Microsoft menyebabkan masalah pada Layanan Print Spooler, driver printer, dan antrian printer. Beberapa waktu lalu, pengguna melaporkan bahwa perangkat non-HP yang menjalankan sistem Win10 dan Win11 akan secara otomatis menginstal aplikasi HP Smart melalui Microsoft Store. 

Dilansir GizChina, Kamis (7/12/2023), Microsoft telah mengonfirmasi masalah tersebut, bersama dengan masalah nama dan ikon printer dapat berubah secara otomatis. Beberapa perangkat Windows 10 dan Windows 11 secara otomatis menginstal aplikasi HP Smart.

Terlepas dari produsen printernya, nama printer tersebut diubah menjadi printer HP. Sebagian besar diberi nama HP LaserJet M101-M106 dan ikon printer juga dapat berubah.

Mengklik dua kali pada printer akan menampilkan pesan kesalahan di layar “Tidak ada tugas yang tersedia untuk halaman ini.” Microsoft mengatakan bug tersebut tidak memengaruhi penggunaan normal printer.

Microsoft juga mencatat karena gejala ini terkait dengan instalasi otomatis HP Smart, perangkat Windows yang tidak dapat mengakses Microsoft Store diperkirakan tidak akan terpengaruh. Namun sayangnya, Microsoft tidak menyebutkan solusi atau perbaikan sementara apa pun. Microsoft hanya mengatakan sedang menyelidiki masalah ini dengan mitranya dan akan memberikan pembaruan ketika informasi lebih lanjut tersedia.

Berikut platform yang terkena:

-Win11 23H2

-Win11  22H2

-Win11 21H2

-Win10 22H2

-Win10 21H2

-Win10 1809

-Win10 1607

-Windows 10 Enterprise LTSC 2019

-Windows 10 Enterprise LTSC 2016

-Windows 10 Enterprise LTSC 2015 LTSB

-Windows Server 2022

-Windows Server 2019

-Windows Server 2016

-Windows Server 2012 R2

-Windows Server 2012. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement