REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zionis Israel menyebarkan selebaran ke rakyat Gaza melalui pesawat tempur. Militer Israel bawwru-baru ini menjatuhkan ribuan selebaran di atas langit Gaza Selatan dengan menggunakan pesawat tempur.
Selebaran itu berisi kutipan ayat Alquran surat Al Ankabut ayat 14 yang memperingatkan tentang banjir dan orang-orang yang berbuat zalim.
Kutipan ayat Alquran tersebut bertuliskan (فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ). Artinya, "Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim."
Kutipan ayat itu ditulis dalam selebaran itu di samping simbol Bintang Daud dan logo tentara Israel. Penggunaan ayat Alquran oleh Israel itu memicu kemarahan warga Palestina di Gaza dan umat Islam di wilayah lain.
“Mereka (Israel)-lah yang telah berbuat zalim, bukan kami. Merekalah yang menzalimi warga sipil, warga yang tidak bersalah dan anak-anak yang tidak berdaya," kata Um Shadi Abu el-Tarabeesh, salah seorang pengungsi dari Gaza utara, sambil memegang selebaran tersebut di depan kamera
Lantas apa sebenarnya tafsir surat Al-Ankabat ayat 14? Dalam Tafsir al-Mishbah, Prof Quraish menjelaskan bahwa setelah ayat-ayat yang lalu berbicara tentang cobaan, ujian dan siksaan, serta menguraikan betapa Kuasa dan luas ilmu Allah SWT, ayat-ayat berikutnya memberi beberapa contoh yang dialami oleh para nabi dan umatnya menyangkut ujian serta ketabahan kaum beriman.
Ada tujuh contoh yang dikemukakan dan yang tergabung dalam kelompok ini. Tiga yang pertama yaitu kisah Nuh, Ibrahim dan Luth, menguraikan ujian dan cobaan yang mengakibatkan keselamatan bagi sebagian yang diuji dan bencana bagi lainnya.
Israeli warplanes drop leaflets quoting the Quran over Khan Younis pic.twitter.com/MqhRKF7jy4
— Middle East Eye (@MiddleEastEye) December 6, 2023
Baca juga: Israel Sebar Selebaran Berisi Kutipan Surat Al Ankabut, Pakar Tafsir Jelaskan Hukumnya
Ayat di atas menyatakan, “Dan Kami bersumpah bahwa sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mmka terhitung sejak Kami mengutusnya menjadi Nabi selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Selama itu, Nuh mengajak dan menuntun kaumnya dengan berbagai cara dan selama itu pula hampir semua mereka membangkang dan durhaka, maka mereka yang durhaka itu ditimpa banjir besar, dalam keadaan mereka adalah orang-orang zalim yang mencapai puncak kezaliman terhadap Allah dan Rasul-Nya.