Senin 11 Dec 2023 14:37 WIB

Warga Aceh Tolak Pengungsi Rohingya, Begini Adab dalam Islam Ketika Diberi Bantuan

Warga Aceh geram dengan perilaku buruk para pengungsi Rohingya.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Seorang pengungsi Rohingya menggendong seorang anak saat ia dan orang lain beristirahat di area terbuka setelah mendarat di pantai di Desa Blang Ulam, Aceh Besar, Indonesia, 10 Desember 2023.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Seorang pengungsi Rohingya menggendong seorang anak saat ia dan orang lain beristirahat di area terbuka setelah mendarat di pantai di Desa Blang Ulam, Aceh Besar, Indonesia, 10 Desember 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Aceh geram dengan perilaku buruk para pengungsi Rohingya. Dalam sejumlah video yang beredar, para pengungsi Rohingya membuang sejumlah barang bantuan dari ke laut, selain itu juga mengeluhkan kurangnya porsi makan dan lauk yang diberikan. Terlepas dari itu, bagaimana adabnya dalam Islam ketika menerima bantuan dari orang lain?

Adab Menerima Bantuan dalam Islam

1) Qanaah dan bersyukur

Baca Juga

Seorang Muslim hendaknya qanaah dan bersyukur ketika mendapatkan bantuan dari orang lain. Qanaah berarti merasa cukup dan menjauhkan dari dari sifat merasa kurang atau merasa tidak puas. Ketika mendapatkan bantuan semisal makanan, hendaknya bersyukur atas rezeki yang diperoleh dan qanaah terhadap rezeki yang ada.

Rasulullah SAW bersabda:

قد أفلح من أسلم، ورُزق كفافًا، وقنعه الله بما آتاه

“Sungguh beruntung orang yang berislam, memperoleh kecukupan rezeki dan dianugerahi sifat qana’ah atas segala pemberian” (Hasan. HR. Tirmidzi).

Rasulullah SAW bersabda:

قد أفلح من أسلم ورزق كفافًا: أي ما يكف من الحاجات ويدفع الضرورات، وقنعة الله بما آتاه: فلم تطمح نفسه لطلب ما زاد على ذلك؛ فمن حصل له ذلك فقد فاز

“Sungguh beruntung orang yang berislam, memperoleh kecukupan rezeki, yaitu rezeki yang dapat mencukupi kebutuhan dan mengantisipasi kondisi darurat. Dan dianugerahi sifat qanaah, di mana jiwanya tidak berambisi untuk memperoleh melebihi kebutuhan. Maka siapa saja yang memiliki ketiga hal tersebut sungguh telah beruntung” (at-Taisir bi Syarh al-Jaami’ ash-Shaghiir).

Allah SWT berfirman:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (Ibrahim ayat 7).

Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ

“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 667).

Ketika seorang Muslim telah mendapatkan...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement