Selasa 12 Dec 2023 11:09 WIB

Rudal Jelajah Houthi Bakar Kapal Tanker Menuju Israel

Rudal jelajah dari Yaman yang dikuasai Houthi menghantam kapal tanker

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Bendera Palestina dan Yaman berkibar di dek kapal kargo Galaxy Leader, yang disita oleh Houthi di lepas pantai pelabuhan Al-Salif di Laut Merah di provinsi Hodeidah, Yaman, Selasa (5/12/2023).
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Bendera Palestina dan Yaman berkibar di dek kapal kargo Galaxy Leader, yang disita oleh Houthi di lepas pantai pelabuhan Al-Salif di Laut Merah di provinsi Hodeidah, Yaman, Selasa (5/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dua pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan sebuah rudal jelajah yang diluncurkan dari Yaman yang dikuasai Houthi menghantam kapal tanker komersial. Tembakan rudal memicu kebakaran dan kerusakan tetapi tidak ada korban jiwa.

Salah satu pejabat mengatakan serangan terhadap kapal tanker STINDA terjadi sekitar 60 mil laut (111 km) utara Selat Bab al-Mandab sekitar pukul 21.00 waktu Greenwich (GMT). Para pejabat itu mengatakan kapal destroyer Angkatan Laut AS USS Mason ada di sana dan memberikan bantuan.

Baca Juga

Houthi didukung Iran masuk ke dalam konflik Israel dan Hamas yang meletus pada 7 Oktober lalu dengan menyerang kapal-kapal di jalur pelayaran penting dan menembakkan drone dan rudal ke arah Israel. Keterlibatan Houthi menimbulkan kekhawatiran konflik akan menyebar ke seluruh Timur Tengah.

Pada Sabtu (10/12/2023) lalu Houthi mengatakan mereka akan menargetkan semua kapal yang menuju ke Israel, tanpa memandang kebangsaan mereka. Kelompok itu memperingatkan perusahaan-perusahaan pelayaran internasional untuk tidak berurusan dengan pelabuhan-pelabuhan Israel.

Belum diketahui apakah STRINDA memiliki hubungan dengan Israel atau berlayar menuju pelabuhan Israel. Houthi yang menguasai banyak wilayah di Yaman mengatakan serangan itu sebagai bentuk dukungan pada rakyat Palestina.

Mereka berjanji akan melanjutkan serangan sampai Israel berhenti membombardir Jalur Gaza yang terletak lebih dari 1.000 mil Sana'a yang dikuasai Houthi. Kelompok itu salah satu dari beberapa kelompok yang didukung Iran yang menyerang target-target Israel dan Amerika Serikat (AS) sejak Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel.

Selama pekan pertama bulan Desember, tiga kapal komersial diserang di perairan internasional, sehingga mendorong kapal perusak Angkatan Laut AS untuk turun tangan. Bulan lalu Houthi juga menyita sebuah kapal kargo milik Inggris yang memiliki hubungan dengan perusahaan Israel.

AS dan Inggris mengutuk serangan terhadap kapal-kapal tersebut, dan menyalahkan Iran atas perannya dalam mendukung Houthi. Teheran mengatakan sekutu-sekutunya membuat keputusan secara independen.

Arab Saudi meminta AS untuk menahan diri dalam menanggapi serangan tersebut. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement