Selasa 12 Dec 2023 17:50 WIB

TransJakarta Beri Bantuan Rp 282 Juta untuk Tangani Stunting di Jaktim

Ada 235 anak terindikasi stunting di Kramat Jati dan Makasar yang diberikan bantuan.

Red: Fuji Pratiwi
Penumpang menaiki Bus Listrik Transjakarta di Terminal Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2023) (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Penumpang menaiki Bus Listrik Transjakarta di Terminal Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2023) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), memberikan bantuan sebesar Rp 282 juta untuk penanganan tengkes (stunting) di Jakarta Timur (Jaktim), khususnya di Kecamatan Makasar dan Kecamatan Kramat Jati.

"Hari ini kami menyerahkan bantuan terkait dengan program DKI Jakarta dalam pengentasan stunting," kata Direktur Utama PT TransJakarta Welfizon Yuza saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Wali Kota Administrasi Jakarta Timur M Anwar di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kampung Pulo, Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Selasa (12/12/2023).

Baca Juga

Menurut dia, ada 235 anak yang terindikasi stunting di dua kecamatan itu yang diberikan bantuan makanan bergizi selama 60 hari. "Ini merupakan bentuk kepedulian kami sebagai bagian dari Pemprov DKI untuk mendukung program pemerintah dalam pemberdayaan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat. Mudah-mudahan ini bisa berkontribusi," kata Yuza.

Penanganan stunting merupakan program prioritas pemerintah yang tertuang dalam Perpres No.72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.578 tahun 2021 tentang Tim Konvergensi Pengendalian Stunting di Provinsi DKI Jakarta.

Stunting merupakan kondisi gagal tubuh fisik maupun otak pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu lama yang disebabkan kekurangan nutrisi selama masa pertumbuhan.

Sementara itu, Wali Kota Jaktim M Anwar mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh PT TransJakarta telah ikut berkolaborasi dalam percepatan penurunan stunting di Jakarta Timur. "Saya bersyukur dengan bantuan ini, mudah-mudahan dapat membantu percepatan penurunannya di Jaktim," kata Anwar.

Dia pun minta kepada penerima bantuan agar makanan bergizi itu diberikan langsung kepada anak balitanya. Hal itu mengingat banyak orang tua yang tidak memberikan makanannya kepada anaknya itu.

"Pastikan 56 hari balita tersebut mengkonsumsi makanan bergizi yang telah disiapkan. Jangan sampai, makanan tambahan itu dimakan oleh orang tuanya sendiri," ujar Anwar.

Dia menuturkan penanganan stunting merupakan hal yang sangat penting karena salah satu ancaman berat bagi bangsa ke depan. "Kalau generasi muda tidak diperhatikan gizinya, maka tumbuh kembang tidak akan maksimal," kata dia.

Pemprov DKI Jakarta sendiri telah berupaya menekan angka stunting berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) melalui gerakan "Jakarta Beraksi". 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement