Selasa 12 Dec 2023 19:04 WIB

PMI Gerakkan 400 Ribu Relawan Implementasikan Strategi Ketahahan Iklim

Strategi ini difokuskan pada 6 isu perubahan iklim yang relevan dengan PMI.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erdy Nasrul
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla usai menerima Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) membahas penyelamatan WNI di Palestina, Markas Pusat PMI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (10/10/2023).
Foto: Dok Tim Media JK
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla usai menerima Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) membahas penyelamatan WNI di Palestina, Markas Pusat PMI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (10/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Palang Merah Indonesia (PMI) akan menggerakkan 400 ribu relawan di seluruh Indonesia untuk mengimplementasikan strategi adaptasi dan ketahanan iklim yang baru saja diluncurkan lembaga tersebut.

Para relawan akan membangun ketahanan iklim dengan menggunakan pendekatan berbasis masyarakat dengan memerhatikan kebutuhan, pengetahuan, dan pengalaman masyarakat rentan dalam menghadapi risiko dan dampak perubahan iklim. 

Baca Juga

Hal ini disampaikan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla pada acara peluncuran strategi Adaptasi dan Ketahanan Iklim pada Selasa (12/12/2023). Peluncuran strategi ini dalam rangka meningkatkan peran PMI dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan membantu masyarakat rentan agar lebih berketahanan iklim.

"Perubahan iklim telah menjadi krisis kemanusiaan yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat. Strategi ini akan menguatkan kerja PMI dalam membantu masyarakat agar lebih berketahanan iklim,” kata JK.

Menurutnya, peningkatan suhu global akibat perubahan iklim yang semakin ekstrem mengakibatkan intensitas bencana alam meningkat dan mengancam keamanan pangan. Selain itu juga menyebabkan migrasi paksa, konflik, ancaman kesehatan manusia, dan kerentanan masyarakat.

Strategi ini difokuskan pada 6 isu perubahan iklim yang relevan dengan PMI yakni bencana alam dan iklim ekstrem, kesehatan, air, sanitasi, dan hygiene, pertanian dan pangan, pesisir dan kelautan, dan panas ekstrem perkotaan.

"Bekerja sama dengan berbagai pihak, pada tahap awal PMI akan menggerakkan para relawan untukmenanam 10 batang pohon per relawan," ujarnya.

Selain itu, PMI akan menggiatkan promosi perubahan perilaku untuk mengembalikan kembali tradisi menanam pohon agar menjadi gaya hidup dimasyarakat. Kerjasama dengan berbagai pihak ini juga diharapkan dapat mencapai tujuan agar PMI kelak menjadi green PMI.

Strategi juga akan dijalankan berkolaborasi dan bermitra dengan pemerintah, lembaga internasional, sektor swasta, serta masyarakat sipil agar dapat saling memanfaatkan beragam keahlian, sumber daya, dan jaringan yang ada untuk mencapai hasil yang lebih baik sekaligus menguatkan koordinasi antarpihak.

Kehadiran perwakilan dari Kementerian dan lembaga terkait, perwakilan negara-negara sahabat, NGO, serta mitra Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menjadi titik awal kolaborasi PMI dengan berbagai pihak untuk membantu pemerintah dalam hal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement