REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Penembakan yang dilakukan tersangka AKP Dadang Iskandar bukan cuma menyasar dan menewaskan rekannya AKP Ryanto Ulil Anshar. Dari penyidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) terungkap, Dadang juga menargetkan kapolres Solok Selatan saat peristiwa nahas Jumat (22/11/2024) dini hari itu.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumbar Komisaris Besar (Kombes) Andry Kurniawan mengungkapkan, ada sembilan peluru yang lepas dari pistol kedinasan Dadang. Kata Kombes Andry, sembilan peluru yang dilepaskan Dadang dari pistol HS tersebut, delapan di antaranya teridentifikasi.
“Berdasarkan hasil olah TKP, di lokasi penembakan ada dua kita temukan selongsong dan proyektil di sana,” begitu kata Kombes Andry dikutip dari kanal resmi Humas Polda Sumbar, Ahad (24/11/2024).
Dua selongsong dan proyektil tersebut adalah yang mengenai AKP Ulil di lapangan parkir Mapolres Solok Selatan. Penyidik, kata Kombes Andry juga melakukan olah TKP di titik lain. “Dan kemudian enam selongsong kita temukan di sekitar rumah dinas Kapolres,” begitu ujar Kombes Andry.
Temuan selongsong di sekitar rumah dinas Kapolres tersebut, menguatkan dugaan, Dadang juga akan menghabisi kapolres Polres Solok Selatan usai menembak mati AKP Ulil. “Ini yang sedang kita dalami juga,” begitu kata Kombes Andry.
Kata dia, dari temuan-temuan selongsong dan proyektil tersebut, penyidik menyimpulkan tak ada tembak-menembak. “Dari hasil olah TKP, ini satu arah saja,” ujar Kombes Andry.
AKP Ulil menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan. Sedangkan AKP Dadang, merupakan Kabag Ops Polres Solok Selatan. Keduanya saling selisih terkait penangkapan para penambang ilegal galian-C.