Selasa 12 Dec 2023 21:31 WIB

Wisatawan Pantai Selatan Bantul Diingatkan tak Mandi di Laut, Bahaya Mengintai

Apabila tidak bisa berenang, maka wisatawan akan tergulung arus dalam.

Wisatawan bermain air di pantai selatan Bantul. (ilustrasi). Polisi mengingatkan wisatawan agar tidak mandi di laut.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Wisatawan bermain air di pantai selatan Bantul. (ilustrasi). Polisi mengingatkan wisatawan agar tidak mandi di laut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengingatkan wisatawan yang berkunjung ke sepanjang pantai selatan kabupaten ini agar tidak mandi di laut. Peringatan ini diberikan demi keselamatan maupun terhindar dari kecelakaan laut.

Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana dalam keterangan pers di Bantul, Selasa (12/12/2023), mengatakan ketika musim liburan banyak wisatawan yang mengunjungi pantai selatan Bantul seperti Pantai Parangtritis, Pantai Samas, Pantai Goa Cemara, Pantai Kuwaru dan Pantai Baru. "Kami sampaikan kepada para wisatawan yang tengah berlibur di pantai Bantul supaya tidak mandi di laut, karena di laut selatan terdapat palung dan ombaknya besar," katanya.

Baca Juga

Menurut dia, sepanjang pantai selatan Kabupaten Bantul mulai dari sisi timur hingga barat menyimpan potensi ancaman bahaya bagi wisatawan, berupa titik palung di sejumlah lokasi pantai. Dia mengatakan, para wisatawan seringkali lengah ketika bermain di pantai, dari yang awalnya hanya bermain di tepi pantai, namun selang tidak lama kemudian bergeser ke sisi tengah.

Padahal, kata dia, tanpa disadari, arus laut bawah mulai menarik tubuh ke tengah laut, sehingga apabila tidak bisa berenang, maka wisatawan akan tergulung arus dalam. "Paling berbahaya kalau airnya terlihat tenang. Arus balik bawah sangat deras, jadi memang dilarang untuk mandi di laut," katanya.

Berdasarkan data Polres Bantul, telah terjadi kecelakaan laut yang menimpa tiga pelajar dari salah satu sekolah di Surakarta Jawa Tengah, ketika berwisata di Pantai Parangtritis pada Kamis (7/12/2023). Dua korban berhasil diselamatkan, sementara satu orang masih dalam pencarian.

Selang beberapa hari kemudian, atau Senin (11/12/2023) korban hilang terseret ombak Pantai Parangtritis ditemukan tim SAR Gabungan dalam kondisi tak bernyawa. Korban ditemukan terapung di kawasan Pantai Cemara Sewu, sekitar pukul 13.30 WIB.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement