Kamis 14 Dec 2023 06:22 WIB

Cerita Nawawi Pomolango Empat Tahun Jadi Pimpinan KPK, tak Dikenali Pegawainya

KPK mendorong semua capres mengesahkan RUU Perampasan Aset.

Rep: Flori Anastasia Sidebang/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua sementara KPK Nawawi Pomolango di acara Hari Anti Korupsi Sedunia 2023 (Hakordia) di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua sementara KPK Nawawi Pomolango di acara Hari Anti Korupsi Sedunia 2023 (Hakordia) di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nawawi Pomolango mengaku, ada pegawainya yang tak mengenali dirinya. Momen itu terjadi pada November 2023, saat dirinya sudah hampir empat tahun menjabat sebagai Pimpinan KPK sejak dilantik menjadi wakil ketua pada 20 Desember 2019.

Awalnya, dia bercerita sempat pergi ke lantai 3 Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan untuk menghirup udara segara. Saat dia sedang duduk di tempat tersebut, tak lama berselang datang seorang pegawai KPK lainnya.

Baca Juga

"Terus saya tanya ke beliau, 'mas dari direktorat mana?' Beliau jawab ke saya, 'saya dari penyelidikan. Kalau bapak dari direktorat mana?'," kata Nawawi menirukan percakapan yang terjadi saat itu dengan pegawainya yang tidak disebutkan namanya.

Hal itu Nawawi sampaikan saat acara diskusi dalam rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2023 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2023). Mendengar pertanyaan tersebut, Nawawi lantas menjawab bahwa dirinya dari Direktorat Korsup KPK Wilayah IV.

Dia mengaku, saat itu memang menjabat sebagai Wakil Ketua KPK yang membawahi bidang koordinasi dan supervisi (koorsup). Nawawi yang berlatar belakang hakim mengungkapkan, sang pegawai itu kemudian bercerita tentang KPK.

"(Lalu saya tanya) dari instansi mana, (kemudian dijawab) 'saya dari kepolisian. Bapak dari mana?' Ya saya pinjam saja instansi Pak Alex (Wakil Ketua KPK Alexander Marwata), 'saya dari BPKP'. Sampai seperti itu," ucap Nawawi.

Meski demikian, Nawawi menegaskan, dirinya tidak keberatan dengan peristiwa itu. Pasalnya, ia menghindari adanya budaya ewuh pekewuh atau tak enakan antara anak buah dengan atasan.

Menurut dia, cara itu dapat memberikan ruang bagi pegawainya untuk bisa bebas menyampaikan pendapat, termasuk saat forum ekspos atau gelar perkara. "Kita harus terus membangun anak-anak itu (pegawai KPK) kalau kemudian dalam forum-forum ekspos kita biarkan mereka beragumen sedemikian rupa," ucap Nawawi.

"Kita untuk jagain integritas, segala sesuatu sikap tidak harus ewuh pekewuh dengan pimpinan. Kita jaga itu seperti itu," jelas Nawawi mengakhiri.

KPK dorong RUU Perampasan Aset...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement