Kamis 14 Dec 2023 09:31 WIB

Hari Nusantara Momentum BPSDMP untuk Terus Tingkatkan Kualitas SDM

Lulusan dari BPSDMP diharapkan dapat terserap di dunia industri. 

Plt Kepala BPSDMP Capt Wisnu Handoko (tengah) bersama rombongan berfoto bersama usai mengunjungi Kapal Latih Hasanuddin yang mengikuti Sailing Pass pada acara  Hari Nusantara, Tidore, Rabu (13/12).
Foto: dok. Republika
Plt Kepala BPSDMP Capt Wisnu Handoko (tengah) bersama rombongan berfoto bersama usai mengunjungi Kapal Latih Hasanuddin yang mengikuti Sailing Pass pada acara  Hari Nusantara, Tidore, Rabu (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, TIDORE KEPULAUAN -- Hari Nusantara yang dilaksanakan di Tidore Kepulauan, Maluku Utara sangat berhubungan dengan erat dengan transportasi laut. Untuk ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) terus membuat terobosan agar SDM yang ada dapat berperan dalam menggerakkan perekonomian di Tanah Air.

Menurut oleh Plt Kepala BPSDMP Capt Wisnu Handoko bahwa dalam pengembangan SDM transportasi memiliki tantangan yang saat ini dihadapi, dan pihaknya tidak tinggal diam serta terus mencarikan jalan keluarnya. Tantangan tersebut di antaranya adalah digitalisasi pelabuhan, pengoperasian kapal yang telah otomatis, pengunaan AI dalam dunia pelayaran.

“Ke depannya kami akan meningkatkan kapasitas hasil dari SDM transportasi laut yang akan mengikuti kemajuan teknologi yang ada. Tidak hanya itu, membuka beberapa program magang ke luar negeri bagi dosen dan taruna,” kata Capt Wisnu saat mengunjungi booth BPSDMP di pameran Hari Nusantara, Tidore, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id Rabu (13/12).

Tidak sampai disana, dia juga menambahkan bahwa dalam meningkatkan kualitas SDM transportasi di Tanah Air pihaknya juga bekerja sama dengan Atase Perhubungan di sejumlah negara, seperti Singapura, London, Malaysia, Belanda, Kanada dan Jepang untuk memberikan pengalaman luar negeri kepada dosen dan taruna.

Menurut Wisnu, dengan adanya trobosan tersebut dirinya berharap lulusan dari BPSDMP dapat terserap di dunia industri. Cara lain yang dilakukan adalah dengan mengemas pembelajaran yang ada melalui Kurikulum Merdeka, dengan cara tersebut, maka pembelajaran dapat dilakukan di mana saja yang juga dengan dipadukan dengan pembelajaran praktik

“Tidak hanya itu, sebagai upaya mempercepat pemahaman taruna terhadap dunia kerja, saat ini BPSDMP memiliki enam kapal latih yang ditempatkan di beberapa Politeknik di antaranya, Hasanuddin di PIP Makassar, Malahayati di Aceh, MH Thamrin di STIP Jakarta, Frans Kaisiepo di Sorong dan John Lie di Poltekpel Sulawesi Utara,” katanya.

Dijelaskan Wisnu, bahwa dengan adanya kapal latih tersebut Politeknik yang ada di perguruan tinggi BPSDMP maka para taruna tidak perlu menunggu waktu panggilan dari perusahaan pelayaran untuk bisa praktik. Dan dengan adanya kapal latih tersebut taruna dan taruni dapat merasakan kapal yang sebenarnya. 

“Dan untuk saat ini, Kapal Latih telah dikerjasamakan dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang difungsikan sebagai Kapal Perintis untuk membantu masyarakat dalam melayani trayek keperdalaman mulai Januari 2024 mendatang. Tidak hanya dikomersialkan dan menjadi pemasukan bagi kampus maka taruna juga mendapatkan pengalaman dari peraktiknya di atas kapal,” tutupnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement