Kamis 14 Dec 2023 20:36 WIB

Gunung Anak Krakatau Erupsi Tiga Kali, Kolom Abu Capai 1.000 Meter

Aktivitas GAK terjadi 131 letusan (erupsi) sepanjang tahun 2023.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Agus raharjo
Tangkapan CCTV Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi lima kali pada Senin (4/12/2023).
Foto: Dok.Magma Indonesia
Tangkapan CCTV Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi lima kali pada Senin (4/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali erupsi sebanyak tiga kali pada Kamis (14/12/2023). Tinggi kolom abu vulkanis mencapai 1.000 meter, masyarakat masih dilarang mendekati GAK jarak radius lima kilometer.

Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kamis (14/12/2023), aktivitas GAK terjadi tiga kali erupsi yakni pada pukul 05.37 dengan tinggi kolom abu teramati mencapai 1.000 m di atas puncak atau mencapai 1.157 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Baca Juga

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 20 detik.

“Masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif,” kata Andi Suardi, kepala Pos Pemantau GAK di Desa Hargo Pancuran, Rajabasa, Lampung Selatan, Kamis (14/12/2023).

Dia mengatakan, aktivitas GAK juga terjadi pada 10.10 dengan tinggi kolom abu teramati mencapai 800 m di atas puncak atau mencapai 957 mdpl. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 52 mm dan durasi 20 detik.

Kemudian terakhir, terjadi erupsi pada pukul 12.12 dengan tinggi kolom abu teramati mencapai 800 meter di atas puncak atau mencapai 957 mdpl. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 70 mm dan durasi 25 detik.

Menurut Andi Suardi, aktivitas GAK terjadi 131 letusan (erupsi) sepanjang tahun 2023. Saat ini, status GAK masih level III atau siaga. Masyarakat, nelayan, pengunjung, pendaki, dan lainnya tetap dilarang mendekati kawah aktif GAK dalam radius lima kilometer.

Sedangkan nelayan di Kabupaten Lampung Selatan, termasuk juga di Pulau Sebesi, pulau yang berdekatan dengan GAK tetap melakukan aktivitas mencari ikan di laut. Warga menyatakan aktivitas GAK selama ini belum mengganggu masyarakat nelayan di Pulau Sebesi mencari ikan di perairan Selat Sunda.

“Masih normal-normal saja, nelayan masih melaut (mencari ikan di perairan Selat Sunda,” kata Yusuf, warga Pulau Sebesi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement